Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RABU (30/9), Muhammad Soleh menandatangani surat yang mewajibkan para siswa SMA dan SMK di Bangka Belitung membaca buku berjudul Muhammad Alfatih 1453 yang ditulis Felix Siau. Penulis ini sudah dikenal luas sebagai aktivis Hizbut Tahrir Indonesia.
Dalam surat tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung itu juga mewajibkan siswa untuk merangkum isi buku. Rangkumannya dikumpulkan di sekolah, dan secara berjenjang dilaporkan ke cabang dinas pendidikan hingga sampai ke meja Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung.
"Dalam rangka memupuk kesadaran untuk terciptanya semangat dalam berliterasi bagi peserta didik SMA dan SMK se-Bangka Belitung," tegas Soleh.
Surat perintah itu membuat udara Bangka Belitung yang panas menjadi semakin terik. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama pun memprotesnya.
"Kami menolak perintah Kepala Dinas Pendidikan. Kami sudah mengajukan protes kepada Gubernur Bangka Belitung atas surat yang dikeluarkan kepala dinas pendidikan," kata Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Bangka Belitung Muhammad Nur Fauzan.
Alasannya, buku Muhammad Alfatih 1453 bukan menanamkan semangat. "Buku ini menggiring pembaca untuk mengikuti konsep perjuangan khilafah versi HTI," tegasnya.
HTI, tambah dia, sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Adapun penulis buku itu, Felix Siau, sudah dikenal luas sebagai aktivis HTI.
"Apa yang dilakukan Kepala Dinas Pendidikan menggambarkan adanya upaya terstruktur dan sistematif untuk menumbuhkan ideologi khilafah versi HTI ke sekolah-sekolah di Bangka Belitung," tandas Fauzan.
Kemarin, Muhammad Soleh berdalih tidak tahu Felix Siau adalah aktivis HTI. "Kami minta maaf dan mengaku salah. Ini disebabkan ketidaktahuan saya kalau buku tersebut karya aktivis HTI."
Ia mengaku telah mengeluarkan surat yang mewajibkan siswa SMA dan SMK membaca buku itu dan membuat rangkumannya. Alasannya, buku Muhammad Alfatih 1453 menceritakan perjalanan perjuangan yang dinilainya bagus.
"Ketidaktahuan ini membuat kami segera membatalkan surat perintah itu. Dalam waktu dekat, kami alihkan ke buku lain. Prinsipnya ini ketidaktahuan kami," tambahnya. (RF/N-3)
Polisi telah berkoordinasi dengan manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk mengusut dugaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar acara di Teater Tanah Airku.
Viral di media sosial X, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi yang sudah dibubarkan pemerintah, diduga menggelar acara di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Meskipun HTI sudah dibubarkan secara resmi oleh pemerintah, tapi sejatinya sel-selnya masih tertancap kuat. Bayangkan, acara HTI beberapa waktu lalu dihadiri ribuan orang.
Tim BBKSDA Resort Siak berkoordinasi dengan keamanan PT Arara Abadi setelah harimau sumatra terlihat di konsesi HTI.
"Dalam penelusuran sementara, profil pelaku Siti Elina, memang memiliki pemahaman yang radikal serta pendukung salah satu ormas radikal HTI."
"Kita sedang melakukan pendalaman, jadi begitu ada informasi seperti itu, langsung kita amankan benderanya. Saat ini sudah diamankan di Polres,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved