PERKEBUNAN kelapa sawit di Kalimantan Tengah (Kalteng) harus berkelanjutan. Karena sektor perkebunan sawit mampu menyerap banyak pekerja terutama masyarakat lokal .
"Ada 30 persen masyarakat Kalteng bekerja disektor perkebunan dan berharap kedepan hal ini bisa terus bertambah dalam penyerapan tenaga kerja. Untuk itu itu gubernur selanjutnya harus meneruskan karena perkebunan sawit berkesinambungan," kata Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rawing Rambang kepada wartawan, Kamis (1/10).
Dijelaskannya, disaat pandemi covid 19 saat ini hanya sektor perkebunan kelapa sawit di Kalteng yang tidak melakukan PHK. Bahkan bisa mengekspor 90 persen kelapa sawitnya.
"Suka tidak suka perkebunan di Kalteng sudah lebih baik jangan sampai ke depan sektor perkebunan menurun. Walaupun banyak klaim namun kita berharap berkurang dan bisa mensejahterakan masyarakat," harapnya.
Perkebunan tidak merusak lingkungan karena tidak menebang pohon dan berkelanjutan, baik dari sektor lingkungan, ekonomi dan sosial. "Kendala kita saat ini adalah belum selesainya Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ( RTRWP) sehingga untuk mengembangkan sektor ini lebih besar masih susah. Kita berharap ini cepat selesai," tuturnya.
Dari data Dinas Perkebunan Kalteng saat ini total luas areal pekerbunan kelapa sawit mencapai 1,7 juta Hektar (Ha), dengan jumlah pekerjanya mencapai sekitar 302 Ribu orang. (OL-13)
Baca Juga: Dampak Virus Korona, Harga Minyak Sawit Mentah Anjlok