Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
BERAGAM potensi besar destinasi wisata Desa Kuta, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus dieksplorasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf).
Dalam kanalnya, Kemenparektaf menggelar Bimbingan Teknis SDM Ekonomi Kreatif Fotografi dan Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) pada Selasa (29/9).
Kedua agenda itu memotret beragam kekayaan alam dan budaya yang terus lestari. Acara digelar dua kali. Pertama digelar di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Selasa (29/9). Kemudian hari kedua digelar di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Rabu (30/9).
“Desa Kuta dan Pujut secara umum sangat eksotis. Destinasi ini sangat lengkap. Alam dan budaya di sini sangatlah luar biasa. Kehadiran Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi dan Gerakan BISA sangat positif menaikan citra seluruh potensinya,” ungkap Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Edukasi III Direktorat Pengembangan SDM Ekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Toar RE Mangaribi.
Program Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi dan Gerakan BISA digulirkan di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, NTB, pada Selasa (29/9). Sama seperti wilayah Lombok lainnya, Kuta juga terkenal eksotis baik alam dan budayanya. Potensi alamnya dikuatkan melalui warna bahari Pantai Kuta. Fasilitasnya lengkap dan wisatawan bisa melakukan beragam aktivitas.
Aktivitas di Pantai Kuta sangatlah beragam. Wisatawan bisa snorkling, diving, hingga surfing. Perairan ini memiliki terumbu karang indah dengan biota lengkap. Ada beragam jenis ikan yang bisa dijumpai di sana.
Wisatawan juga bisa menikmati warna bahari dengan bermain air dan berenang. Toar mengatakan, eksotisnya warna alam dan budaya bisa dinikmati sepanjang masa transisi new normal.
“Aktivasi kawasan destinasi wisata di Kuta sudah dilakukan. Warnanya tetap indah dan hangat. Spot ini sangat menarik diukunjungi, apalagi di sama transisi New Normal. Sebab, destinasi ini juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujar Plt Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Nurman.
"Untuk itu, kami berharap, wisatawan yang berkunjung juga mengikuti regulasi yang berlaku. Memakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan,” jelas Nurman.
Selain alam, Kuta juga menawarkan sisi eksotis budayanya. Kawasan ini hidup tradisi Roah Segare yang mampu menarik massa besar. Penuh dengan warna sakral, tradisi Roah Segare menjadi media berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bentuk ungkapan rasa syukur atas limpahan rizki dan keselamatan yang diberikan. Rangkaian acara ditutup dengan pelarungan kepala kerbau. Lokasi yang dipilih biasanya berada di Pantai Dundang yang menjadi akses keluar masuk nelayan.
“Dengan potensi besar yang dimiliki, pertumbuhan wisatawan akan positif di sana. Dari berbagai aspek, semuanya memenuhi persyaratan. Dengan berbagai pertimbangan tersebutlah, Kuta dipilih sebagai venue Bimtek dan BISA. Kalau sudah normal, kawasan ini akan berkembang cepat,” kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.
Menguatkan warna terbaiknya, Kuta juga menawarkan sisi lain kulinernya. Kemasannya melalui tradisi dan budaya ‘Mangan Berenges’. Ritual ini menjadi makan bersama seluruh masyarakat.
Datang ke spot Pantai Kuta dan Senek, mereka membawa beragam kuliner hasil bumi, peternakan, hingga perikanan. Makanan tersebut diolah dengan racikan bumbu khas Suku Sasak.
“Destinasi ini sangat hangat dan ramah. Atraksinya beragam, termasuk kulinernya. Wisatawan dijamin akan nyaman berada di sana. Apalagi, protokol kesehatan diterapkan secara ketat di sini. Kami ucapkan terima kasih kepada wisatawan yang berkunjung ke sini dan mematuhi seluruh regulasi masa new normal,” tutup Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muh Ricky Fauziyani. (RO/OL-09)
Industri pariwisata Bali mulai bergeser ke arah keberlanjutan, menghadirkan tren baru eco-travel yang menekankan harmoni antara alam, budaya, dan wisata.
Taiwan mengincar potensi wisatawan dari kalangan generasi muda Indonesia.
Pada 18-25 Agustus, rombongan perwakilan pariwisata Taiwan akan berkunjung ke Bandung dan Jakarta untuk mempromosikan daya tarik baru pariwisata Taiwan.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyepakati langkah strategis untuk mempercepat pengembangan Belitung sebagai destinasi pariwisata internasional
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut Festival Pacu Jalur sebagai ikon keberhasilan wisata Tanah Air yang dikenal oleh dunia.
Provinsi Banten resmi menjadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Indonesia 2025. Tim Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) menilai kesiapan Banten melalui site visit ke berbagai lokasi
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
Menpora Dito Ariotedjo secara khusus memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada NTB.
Salah satu yang memanen berkah FORNAS VIII 2025 NTB yaitu sektor UMKM. Pengusaha oleh-oleh turut mendapat berkah dari event tersebut.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII resmi ditutup Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Eks Bandara Selaparang Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (1/8) malam.
PENUTUPAN Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 dipastikan berlangsung meriah. Band legendaris Slank akan menjadi penampil utama
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII/2025 menjadi ajang pembuktian bagi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tuan rumah multi event nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved