Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PEMERINTAH KABUPATEN (Pemkab) Bandung Barat, Jawa Barat masih membebaskan pengunjung luar daerah berwisata di wilayahnya. Padahal, Jakarta dan sebagian daerah Jabar sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menyatakan, pihaknya belum mau membatasi kunjungan wisata dari luar daerah, atau bahkan sampai menutup kunjungan wisata. "Sampai hari ini, tempat wisata di kita khususnya Lembang masih beroperasi seperti biasa," kata Aa Umbara, Rabu (16/9).
Dia menyatakan, daripada melakukan pembatasan kunjungan wisatawan, dirinya lebih memilih memperketat protokol kesehatan di obyek wisata. "Kita tidak akan melakukan pembatasan, yang pasti protokol kesehatan akan diperketat dari kemarin agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa diantisipasi," ujarnya.
Pihaknya justru lebih khawatir terjadi penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika memberlakukan PSBM. Saat ini saja, PAD Bandung Barat sudah hampir habis terkuras untuk penanganan Covid-19. "Kalau PSBM lagi, nanti kondisi kita bisa tambah repot lagi. Bisa-bisa lumpuh, PAD kita hampir kosong," bebernya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Bandung Barat, Sri Dustirawati mengungkapkan, pihaknya belum menerima intruksi dari Pemprov Jabar untuk melaksanakan PSBB. "Pak Gubernur hanya mengintruksikan PSBM bagi wilayah yang berdekatan dengan Jakarta, yakni Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) saja, kalau kita tidak," ucapnya.
Sri menerangkan, kunjungan wisata di Bandung Barat selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan sangat drastis. Dibanding 2019 yang mencapai 6,4 juta orang, kunjungan wisata di tahun ini baru 1,2 juta orang saja. "Kalau dirata-ratakan, kunjungan wisata akhir pekan di saat sekarang hanya sebesar 15 persen saja. Sangat jauh dibanding tahun lalu," jelasnya. (R-1)
BANK bjb kembali menunjukkan kinerja solid pada kuartal II Tahun 2025.
Jelajahi 10 destinasi wisata terbaik di Jl Braga Bandung, dari kafe klasik hingga museum bersejarah. Liburan tak terlupakan menanti!
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved