Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pakar: Pandemi Momentum Pemerintah Galakkan Pupuk Organik

Cikwan Suwandi
14/9/2020 16:10
Pakar: Pandemi Momentum Pemerintah Galakkan Pupuk Organik
Penyuluh pertanian berdiskusi dengan petani untuk penggunaan pupuk.(Istimewa)

WABAH global Covid-19 memukul hampir semua sektor, namun wabah ini bisa menjadi peluang bagi sektor pertanian. Khususnya menghilangkan ketergantungan pupuk anorganik ke organik. Karena itu, pemerintah diharapkan menggalakkan gerakkan penggunaan pupuk organik secara masif.

"Saat kelangkaan pupuk subsidi anorganik saat ini, pasti petani menjerit. Karena memang petani sudah sangat ketergantungan terhadap pupuk subsidi anorganik," ungkap Dekan Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang, Muharam kepada Media Indonesia, Senin (14/9).

Thailand dan Vietnam, jelas Muharam, selama pandemi Covid-19 telah menghentikan ekspor hasil pangannya ke Indonesia. Secara otomatis, kebutuhan pangan nasional harus terpenuhi tanpa impor dari dua negara tersebut. Ini salah satu peluang besar, karena konsumsi pangan Indonesia besar.

Dengan begitu, lanjut Muharam negara harus melakukan diversifikasi, ekstenfikasi dan intensifikasi dalam pangan. Salah satunya adalah dari program pencetakan lahan sawah dan percepatan tanam.

Namun selama pandemi, negara mengalami kesulitan keuangan. Akibatnya jatah pupuk subsidi anorganik dikurangi pemerintah sementara petani yang sudah ketergantungan harus terus melakukan penanaman karena adanya percepatan tanam.

Baca Juga: Bupati Pidie Galakkan Warga Gunakan Pupuk Organik

"Harusnya pemerintah juga harus mampu melepas ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi anorganik. Dengan melakukan program penyuluhan pupuk organik secara masif," katanya.

Ketika percepatan tanam dilakukan dengan tetap mengandalkan pupuk anorganik, kondisi tanah di lahan pertanian akan semakin rusak yang akhirnya justru akan menurunkan kualitas dan kuatintas tanaman pangan.

"Tanaman itu membutuhkan 12 unsur hara di tanah. Tetapi saat ini tanaman kita hanya diberikan 3 unsur hara saja. Kemudian perbaikan tanah dan unsur hara tak pernah dilakukan oleh petani," pungkasnya.

Program penyuluhan secara masif penggunaan pupul organik bisa dilakukan pemerintah secara bertahap, dengan melakukan pengurangan penggunaan pupuk anorgani disetiap musimnya. (OL-13)

Baca Juga: Petani Pemakai Pupuk Organik masih Rendah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya