Masuk Kemarau, Petani Flores Timur Harus Pertahankan Pangan

Ferdinandus Rabu
11/9/2020 12:51
Masuk Kemarau, Petani Flores Timur Harus Pertahankan Pangan
Anggota Komisi IV DPR RI Julie Laiskodat memberikan bantuan alat pertanian kepada petani di Flores Timur(MI/Ferdinandus Rabu)

SAAT musim kemarau, sebagian besar lahan di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan lahan kering. Kondisi ini membuat pemerintah daerah terus berusaha meningkatakn produksi pangan dengan berbagai pangan lokal yang cocok dengan kondisi tanah di daerah ini. 

Sejalan dengan program pemerintah untuk pengembangan potensi pertanian, anggota Komisi IV DPR RI dari Partai NasDem, Julie Sutrisno Laiskodat dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Flores Timur, 8-11 September memberikan perhatian serius terhadap potensi pertanian di daerah tersebut. Termasuk memberikan bantuan sarana alat mesin pertanian (Alsintan) untuk sejumlah kelompok tani yang tersebar di wilayah ini.

Julie Laiskodat menyerahkan puluhan alsintan temasuk sejumlah traktor dan pompa air, culitivator, hand sparayer dan jenis alsintan lainnya. Sebanyak 11 kelompok tani menerima bantuan alsintan ini untuk membantu meningkatkan produksi tanam di tengah musim kemarau ini.

Dalam kunkernya kali ini, Julie Laiskodat terus mengingatkan para petani untuk selalu giat menanam dan meningkatkan produksi tanam dengan tanaman pangan lokal yang cocok dengan kondisi tanah yang di ada Flotim, seperti jagung, kelor, sorgum dan tanaman holtikultura lainnya. Julie berharap, bantuan alsintan dapat digunakan para petani untuk membantu meningkatak  hasil tanam untuk mencegah krisis pangan saat punak kemarau nanti.

"Kita semua berharap dengan adanya bantuan alsintan ini, para petani terus meningkatan produksi tanam di daerah ini. Dipakai sebaik-baiknya, jaga dan rawat alsintan ini sebaik-baiknya untuk menjaga lumbung pangan dan meningkatkan  ekonomi warga. Tidak hanya itu, tanaman kelor dan sorgum juga perlu dikembangkan secara serius, karena saya juga punya mimpi yang sama dengan bupati di sini untuk memberantas stunting. Sehingga kelor serta sorgum merupakan taman pangan yang cocok untuk mengatasi masalah stunting di sini karena nilai gizi yang tinggi. Apalagi tanaman kelor dan sorgum sangat cocok dengan kondisi tanah di sini," kata Julie.

baca juga: GFF Kolaborasi Dengan Pemda Sukses Tekan Stunting

Terkait kelor dan sorgum ini, Julie berharap adanya keseriusan semua pihak untuk meningkatakn hasil produksi, sehingga ia bisa membantu membuka pangsa pasar untuk bisa dijual ke luar hasil pangan yang berasal dari Flores Timur untuk membantu meningkatakn ekonomi masyarakat.

"Kita di sini punya potensi tanaman kelor dan sorgum. Sehingga saya berharap tim PKK bisa membantu saya untuk mengolah menjadi produk hasil akhir. Saya bisa membuka pangsa pasar untuk provinsi-provinsi lain juga di dunia olahan makanan sehat yang datangnya dari Flores Timur. Sehingga kita tidak perlu beli dari luar, tapi pasokannya dari Flores Timur," pungkas Julie. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya