Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tiga Pilar Bersinergi Antisipasi Klaster Baru Di Jatim

Heri Susetyo
09/9/2020 17:39
Tiga Pilar Bersinergi Antisipasi Klaster Baru Di Jatim
Apel Dansat TNI Angkatan Darat Kodam V Brawijaya, Tahun Anggaran 2020 di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Rabu (9/9).(MI/Heri Susetyo)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur bersama Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya terus bersinergi dalam penanganan covid-19 agar tidak muncul klaster baru terutama saat pilkada serentak Desember mendatang. 

Sinergitas itu terlihat dalam Apel Dansat TNI Angkatan Darat tersebar Kodam V Brawijaya, Tahun Anggaran 2020 di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Rabu (9/9). 

Kegiatan tersebut menjadi bagian strategis konsolidasi Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Irjen M Fadil Imran, dan Pangdam Mayjen TNI Widodo Iryansyah. Sebab gubernur bersama Kapolda dan pangdam menjadi satu kesatuan untuk bisa saling mensinergikan seluruh kepemimpinan kolaboratif.

"Hari ini, sinergitas di antara semua elemen menjadi kebutuhan. Betapa bahwa berbagai dinamika yang harus kita lakukan, antisipasi melalui program-program dan gerakan strategis, membutuhkan kolaborasi semua lini, semua sektor, semua stakeholders," kata Khofifah Indar Parawansa.

Pada kesempatan tersebut gubernur juga menyampaikan pesan dari Presiden Jokowi untuk mengantisipasi penularan covid-19. Bahkan harus bisa mengantisipasi munculnya klaster-klaster baru baik di perkantoran, keluarga atau pilkada.

"Ada hal yang menjadi pesan pak Presiden, awas klaster keluarga, awas klaster perkantoran dan awas klaster pilkada. Ini harus kita antisipasi karena ekonomi harus bergerak tetapi proteksi dan perlindungan kesehatan masyarakat juga harus tetap dijaga," tegas Khofifah.

Semangat sinergitas dan soliditas juga disampaikan Kapolda saat memberikan pemaparan. Menurut Fadil, kepemimpinan akan lebih produktif apabila mengedepankan prinsip-prinsip kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi.

"Jadi dalam konteks persoalan yang kita hadapi, covid-19, pilkada, gangguan kamtibmas, kita harus berkolaborasi, kita harus berkomunikasi dan berkoordinasi," tegas Fadil. 

Apalagi kondisi saat ini, tantangan bukan hanya pada upaya menjaga kamtibmas, namun juga penanganan covid-19, pilkada dan segera bergulirnya Liga Indonesia. Bagaimana agar kamtibmas tetap kondusif, pilkada dan Liga Indonesia tidak menimbulkan klaster baru, dibutuhkan koordinasi dan kolaborasi bersama. 

Kolaborasi tersebut, kata Fadil, bisa dilakukan  TNI dan Polri di tingkat bawah, seperti Kapolsek dengan Danramil, atau Dandim dengan Kapolres. Pimpinan TNI dan Polri di tingkat kabupaten dan kecamatan itu bisa melakukan monitoring dan deteksi yang baik apabila bisa melakukan komunikasi atau sharing informasi. 

"Karena prinsip untuk menghadapi persoalan itu tidak bisa lagi dilakukan secara sendiri-sendiri. Demikian juga persoalan yang kita hadapi itu harus berorientasi kepada pemecahan masalah," kata Kapolda. 

Kapolda menambahkan, jika ingin menjadi institusi yang dipercaya masyarakat, maka Polri dan TNI harus bisa melakukan apa yang diharapkan atau apa yang diminta oleh masyarakat. 

"Kita harus tampil dan hadir sebagai pelindung, pengayom, pelayan, sahabat serta penolong masyarakat. Dalam situasi pendemi saat ini, kehadiran TNI Polri untuk memberikan pertolongan adalah sesuatu yang kita harapkan," kata jenderal asal Makasar tersebut. (J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya