Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TEKAD, 6, dan Patih, 4, dilepas di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/9). Keduanya banteng jawa atau Bos javanicus.
Mereka lahir dan besar di Suaka Satwa Banteng (SSB), konservasi eksitu yang berada di lingkungan Taman Nasional Baluran. Pelepasliaran kedua banteng jantan itu merupakan catatan sejarah bagi dunia konservasi Indonesia. Ini untuk pertama kalinya banteng jawa hasil pengembangbiakan eksitu dikembalikan ke habitat alaminya.
Tekad lahir pada 9 Juli 2014 dan Patih pada 23 Mei 2016. Suaka Satwa Banteng merupakan areal konservasi eksitu yang dibangun untuk mendukung pelestarian banteng jawa, satwa yang sudah dinyatakan terancam punah.
“Juga untuk memperkaya keragaman genetik banteng yang ada di Taman Nasional Baluran,” kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, kemarin.
Dia memaparkan, saat ini populasi banteng jawa atau tembadau di alam diperkirakan hanya tersisa kurang dari 5.000 ekor. Namun, di Baluran, selama 5 tahun terakhir, populasinya menunjukkan tren meningkat.
Dari estimasi 44-51 individu pada 2015, meningkat menjadi 124-140 pada 2019. “Estimasi populasi didapatkan dari analisis data kamera trap,” tambah mantan Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial itu.
Empat taman nasional menjadi kantor populasi utama banteng jawa, yakni Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri, dan Taman Nasional Ujung Kulon. Kondisi keempat taman nasional di Pulau Jawa itu tidak terlalu menggembirakan karena dikepung area permukiman dan budi daya pertanian.
“Kondisi itu membuat banteng-banteng tidak bisa saling berhubungan dalam jangka panjang sehingga kualitas genetik mereka mengalami penurunan,” sambung Kepala Taman Nasional Gunung Leuser 2005-2007 tersebut.
Kondisi itu juga berdampak pada penyakit genetik hingga potensi banteng menjadi kerdil. “Karena itu dibangun Suaka Satwa Banteng. SSB menjadi salah satu strategi untuk mengintervensi faktor alam.”
Alumnus Universitas Gadjah Mada itu menambahkan SSB menjadi gene pool yang berfungsi menampung banteng dari berbagai kantong populasi. “Mereka dikembangbiakkan agar menghasilkan individu banteng dengan variasi genetik yang lebih beragam.” (Ata/N-2)
GOOGLE merilis teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) SpeciesNet. Ini model AI yang mampu mengidentifikasi satwa liar dengan menganalisis foto dari kamera jebak.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Dia mengatakan bahwa dirinya berharap nantinya dapat membuat gerakan mencintai satwa Indonesia.
Dia menilai sikap mencintai hewan yang dimiliki Presiden Prabowo ini menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini lantaran kehadiran hewan atau satwa merupakan bagian dari ekosistem.
Menhut Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki. Salah satu yang disorot yakni terkait upaya penyelamatan penyelundupan satwa.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah "hewan" dan "satwa" sering digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved