Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PIHAK sekolah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih menunggu kepastian dimulainya aktivitas pembelajaran tatap muka. Berbagai fasilitas sarana dan prasarana protokol kesehatan sejak jauh-jauh hari sudah dipersiapkan pihak sekolah.
Kepala SMAN 1 Cianjur, Agam Supriyatna, menjelaskan informasi yang diterima menyebutkan pembelajaran tatap muka hanya dilaksanakan di wilayah yang ditetapkan sebagai zona hijau. Namun ada berbagai persyaratan yang mesti diterapkan sebelum dilaksanakannya pembelajaran tatap muka.
"Kalau di Cianjur, sejauh ini masih melaksanakan pembelajaran di rumah," kata Agam kepada Media Indonesia, Jumat (4/9).
Ia tak memungkiri kebijakan pembelajaran tatap muka selalu berubah-ubah. Menurutnya kondisi tersebut karena harus menyesuaikan dengan grafik penyebaran covid-19.
"Kalau misalkan kita melihat kondisi di lapangan, informasi itu selalu mengalami perubahan dalam kurun waktu dua pekan sekali dari Kacadin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VI ataupun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka uga harus melihat kesiapan pihak sekolah serta izin dari pemerintah daerah setempat. Seandainya berbagai syarat belum terpenuhi, lanjut Agam, kemungkinan proses belajar siswa masih harus dilaksanakan di masing-masing rumah.
"Alhamdulillah, seandainya dilaksanakan pembelajaran langsung, di sekolah kami (SMAN 1 Cianjur) sudah mempersiapkan sarana dan prasarana seperti alat mencuci tangan dari mulai gerbang masuk hingga di setiap pintu ruang kelas. Termasuk alat pengukur suhu tubuh," tuturnya.
Pihak SMAN 1 Cianjur pun sudah membentuk Tim Gugus Tugas Covid-19. Tujuannya, tim ini akan mengarahkan aktivitas pembelajaran di sekolah.
"Baik kepada siswa maupun guru sehingga tidak terjadi interaksi yang bisa menyebabkan berbagai potensi permasalahan di kemudian hari," jelasnya.
Sebelumnya, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, menjelaskan Pemkab Cianjur sepakat menangguhkan sementara waktu belajar tatap muka bagi semua tingkatan sekolah. Pemerintah, jelas Herman, ingin memastikan semua guru harus betul-betul terbebas dari covid-19 dengan cara dites usap (swab).
"Untuk belajar tatap muka, saya tangguhkan dulu. Saya ingin semua guru sehat dan harus dites swab dulu," jelas Herman. (R-1)
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Jambore Koperasi dan UMKM Expo BMC 2025 merupakan wujud komitmen pemerintah daerah mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan koperasi serta UMKM.
Jenis BPTHB-nya meliputi pembayaran pokok pajak jual beli, tukar menukar, hibah, hibah wasiat, waris, dan hadiah.
IGO merupakan olimpiade internasional tahunan yang mewadahi karya ilmiah siswa di berbagai bidang seperti environment, engineering, energy, robotics, science, dan art.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Kurikulum Singapura memang sedang menjadi tren belakangan ini, mengusung konsep edukasi sejak dini dengan menanamkan pemahaman bahwa sekolah adalah rumah.
"Dukungan ini misalnya dengan memberikan lebih banyak ruang bermain bersama teman, berolahraga, dan mengembangkan bakatnya.“
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi hal yang mutlak dilakukan dalam mencegah penularan covid-19 di sekolah
KASUS covid-19 di berbagai daerah di Jawa Tengah kembali meningkat dan kini telah mencapai 1.555 warga dirawat di rumah sakit maupun isolasi
KASUS covid-19 di berbagai daerah di Jawa Tengah kembali meningkat dan kini telah mencapai 1.555 warga dirawat di rumah sakit maupun isolasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved