Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
INDRAMAYU butuh perubahan serius untuk menuju maju dan bermartabat. Dengan potensi besar yang dimilikinya, salah satu daerah di pantura Jawa Barat itu akan mampu bersaing dengan daerah lain.
“Indramayu butuh pemimpin yang bisa membawa maju. Kami siap mengabdi bersama rakyat Indramayu yang menghendaki perubahan,” papar Nina Agustina yang menggandeng aktor Lucky Hakim untuk berkontestansi pada pilkada Indramayu.
Pasangan ini didukung NasDem, PDIP, dan Gerindra. Nina merupakan putri mantan Kapolri Da’i Bachtiar.
Adapun Lucky Hakim mengaku siap pulang kampung. “Saya siap bekerja untuk memperbaiki Indramayu di masa depan.”
Ketua PDIP Jabar Ono Surono mengaku total mendukung pasangan ini. “Mesin partai akan bergerak hingga ke tingkat RT dan RW.”
Indramayu sudah lebih dari 15 tahun dipimpin keluarga Irianto MS Syafiuddin alias Yance, kader Golkar. Setelah memimpin dua periode, Yance digantikan istrinya, Anna Sophana.
Di Jawa Tengah, koalisi NasDem-Gerindra mengganti pasangan calon yang mereka dukung menjelang pendaftaran. Jika sebelumnya mereka mengumumkan akan memajukan Mugiono-Ali Makhsun, saat masa pendaftaran mendekat, diganti dengan Mugiono-Gus Badruddin.
“Penggantian dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan pertimbangan matang,” kata Sekretaris NasDem Demak, Suwarjo.
Mugiono tetap dipertahankan karena hasil sejumlah lembaga survei menunjukkan popularitasnya masih tertinggi. Dia merupakan Ketua DPRD Demak dua periode dan anggota DPRD Jawa Tengah.
Adapun Gus Badruddin ialah pengasuh pondok Pesantren Fatkhul Huda Sayung, Demak. Ia tokoh muda nahdliyin sekaligus Jamiatul Mubaligin. “Pasangan ini simbol nasionalis agamis,” tambah Suwarjo.
Pada Pilkada Desember, pasangan itu akan saling berhadapan dengan pasangan Eisti’anah-Joko Sutanto. Mereka didukung koalisi gemuk yakni PDIP, Golkar, PPP, PKB, PAN, dan Demokrat.
Sementara itu, langkah Ibnu Saleh-Herry Erfian di Bangka Tengah, Bangka Belitung, semakin lempang. Selain NasDem, mereka juga didukung Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PAN, dan PKB. (UL/AS/RF/AT/JL/N-3)
pemilu nasional dan lokal dipisah, , siapa yang bakal memimpin daerah setelah masa jabatan kepala daerah Pilkada 2024 berakhir?
MAHKAMAH Konstitusi (MK) memutuskan bahwa mulai tahun 2029, pemilihan umum (pemilu) di Indonesia harus diselenggarakan secara terpisah antara pemilu nasional dan pemilu daerah.
Keputusan MK terkait PHPU kepala daerah pasca-PSU semestinya bisa memberikan kepastian hukum dan terwujudnya ketertiban di daerah.
Ketua KPU Mochammad Afifuddin mengusulkan agar ke depannya anggaran penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
DIREKTUR DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati menilai Bawaslu tidak serius dalam menangani proses penanganan politik uang saat PSU Pilkada Barito Utara
Kejadian di Barito Utara menunjukkan adanya permasalahan mendasar terkait pencegahan dan penegakan hukum atas pelanggaran politik uang saat pilkada.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved