Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
POLRI bersama TNI siap menjaga keamanan dan menjunjung tinggi netralitas pada pilkada serentak yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang.
Hal ini ditegaskan Kapolda Jatim Irjen M Fadil Imran saat memimpin langsung Rapat Koordinasi Operasi Mantap Praja Semeru 2020 di Hotel Bumi Surabaya, Senin (31/8).
Rapat yang digelar untuk konsolidasi dalam rangka pilkada serentak di Jatim ini dihadiri Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen Widodo Iryansyah, Kajati Jatim dan pejabat utama Polda Jatim. Selain itu dihadiri pihak Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU), Bawaslu serta perwakilan partai politik.
Dalam sambutannya kapolda mengatakan Polri bersama TNI selain menangani covid-19, dan upaya pemulihan ekonomi, juga dihadapkan pada pengamanan pilkada serentak di Jatim. Maka dibutuhkan profesionalisme, integritas, serta konsistensi dan kewaspadaan tinggi agar bisa melaksanakan tugas itu dengan baik.
"Hari ini kita gelar rapat koordinasi awal pilkada serentak bersama gubernur, Pangdam V Brawijaya dan penyelenggara pemilu. Sehingga pilkada serentak di Jatim bisa berjalan damai, aman dan sejuk," kata kapolda.
Kapolda menambahkan, situasi kondisi Jatim saat ini sudah sangat aman dan kondusif. Fadil berharap kondisi aman dan kondusif ini tetap terjaga selama tahapan pilkada serentak berjalan hingga usai. Sehingga apabila tahapan pilkada berjalan baik dan berkualitas, akan melahirkan pemimpin yang berkualitas.
Menurut kapolda, pilkada tahun ini berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya karena diselenggarakan di tengah pandemi. Namun meski di tengah pandemi, tetap harus diupayakan agar partisipasi masyarakat saat pemilu tetap tinggi. Dan tentu saja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Kapolda menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI untuk pengamanan pilkada jatim. Polri dan TNI siap melaksanakan tugas keamanan sebaik mungkin.
Termasuk sudah mempelajari indeks kerawanan dinamika politik di Jatim. Polri bersama TNI juga akan tetap maksimalkan peran Kampung Tangguh Semeru agar pilkada serentak berjalan memperhatikan physical distancing dan protokol kesehatan lainnya.
Kapolda juga mengingatkan netralitas Polri-TNI dalam pilkada serentak nanti. Karena netralitas Polri-TNI adalah harga mati.
Sementara itu Pangdam V Brawijaya Mayjen Widodo Iryansyah meminta seluruh jajarannya mulai kodim dan koramil untuk bisa memetakan kerawan pilkada serentak nanti. Selanjutnya komandan kodim bersama kapolres harus koordinasi sehingga apabila muncul konflik akan bisa cepat diselesaikan.
"Saya minta kepada seluruh dandim dan danramil untuk selalu melakukan koordinasi dengan kapolres saat pilkada serentak di Jatim, agar situasi dan kondisi pilkada bisa berjalan aman dan sejahtera," kata Pangdam.
Lebih jauh Pangdam menjelaskan, TNI siap membantu pengamanan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 mendatang. TNI siap diturunkan ke lapangan sewaktu-waktu apabila diminta bantuan polri.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menambahkan, pilkada serentak 9 Desember 2020 berlangsung di tengah pandemi covid-19. Pihaknya meminta tim gugus tugas selalu mengupdate kondisi dan situasi di kabupaten/ kota yang melaksanakan pilkada serentak di Jatim.
"Pilkada saat ini dilangsungkan di tengah pandemi covid-19, sehingga saya berharap tim gugus tugas bisa terus mengupdate data covid-19 di setiap daerah, khususnya di wilayah yang akan melangsungkan pilkada 9 Desember 2020," kata Khofifah.
Sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota akan menyelenggarakan pilkada pada 9 Desember nanti. Sementara untuk Jatim sendiri ada 19 wilayah melaksanakan pilkada tersebut. Terdiri dari 3 kota dan 16 kabupaten (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved