Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
JANGAN membayangkan merdeka belajar dengan memanfaatkan internet, sebab jaringan seluler belum tersebar merata ke semua wilayah di Indonesia. Soal kecepatan 3G atau 4G jangan berharap banyak, dapat 2G saja di Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur sudah bersyukur.
Warga setempat jika hendak menelpon keluarga yang berada di luar daerah atau di Kota Maumere, warga Dusun Glak yang ditempati 240 KK ini harus memanjat pohon dengan ketinggian sekitar 12 meter agar bisa mendapatkan sinyal.
Salah satu warga Dusun Glak, Fransiskus Sensus kepada mediaindonesia.com, Selasa (25/8) mengatakan untuk bisa berkomunikasi dengan keluarga di luar dusun harus memanjat pohon agar bisa mendapatkan sinyal. Mengingat sampai saat ini Dusun Glak belum terpasang tower komunikasi.
"Kalau kita ingin menelepon dengan sanak keluarga kita harus memanjat pohon. Karena di atas pohon itu ada sinyal. Hanya diatas pohon yang ada sinyal. Saya biasa memanjat pohon tingginya kira-kira 12-15 meter," ujar Fransiskus.
Telepon genggam yang biasa dipakai di sini, ungkap Fransiskus, yang bisa digunakan hanya handphone jadul. Untuk telepon genggam android, apalagi smartphone tidak bakalan menemukan sinyal.
"Kita gunakan handphone Nokia. Kalau disini bilang Nokia senter yang tidak bisa digunakan untuk internet itu. Jika sudah di atas pohon belum tentu juga ada sinyal. Jadi kita harus berpindah-pindah dalam satu pohon. Jika sudah dapat sinyal, maka mulai menelepon untuk berbicara dengan menghidupkan
pengeras suara yang ada di handphone. Kadang, lagi asyik telepon tiba-tiba sambungan terputus karena sinyal hilang," papar Fransiskus.
Fransiskus mengaku tidak semua warga disini memiliki handphone. Jika ada warga lain ingin menelepon keluarganya, pasti pinjam di warga yang memiliki handphone. Setelah mereka pinjam handphone, tentunya agar bisa menelepon mereka harus bisa memanjat pohon karena di atas pohon baru ada sinyal.
"Kalau ingin beli pulsa handphone, kita harus turun ke Kecamatan Waigete karena di sana ada jual pulsa. Sementara disini tidak ada warga yang jual pulsa. Jadi kalau kita telepon, kita langsung minta keluarga untuk mengirim pulsa," tandas dia.
Selain kesulitan sinyal, jelas dia, Dusun Glak juga tidak ada jaringan listrik PLN. Jadi kalau mau menelpon keluarga harus siang hari. Kalau malam hari pasti gelap karena disini tidak ada listrik. "Untuk mengisi daya handphone kita juga harus ke desa tetangga," pungkas Fransiskus. (OL-13)
Baca Juga: Kapasitas Isolasi di Jakarta Tersisa 36%, ICU Tersisa 29%
SEBANYAK 2.821 keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia menjadi sasaran penerima bantuan pemasangan listrik gratis.
PLN IP telah menggerakkan roda ekonomi nasional melalui penyediaan listrik untuk industri, UMKM dan rumah tangga.
Dalam menghadirkan PLN EYE yang memanfaatkan tiang listrik, PLN masih mendapatkan beberapa kendala di lapangan seperti pemeliharaan hingga keamanan bagi penggunanya.
PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) menegaskan komitmen untuk terus mendukung ketahanan energi nasional melalui pasokan LNG yang aman dan berkesinambungan bagi kebutuhan gas dalam negeri.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Kematian tragis ibu hamil Maria Yunita dan bayinya di Kabupaten Sikka, NTT, memicu kecaman keras dari masyarakat dan organisasi masyarakat sipil di wilayah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mendukung penuh pelaksanaan Festival Maumerelogia 5 yang akan berlangsung pada 15-24 Mei 2025.
Sebanyak empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual di balik kasus Hak Guna Usaha (HGU) Tanah Nangahale di Kecamatan Talibura, Kabupaen Sikka, dilaporkan ke Polda NTT.
SEJAK tanggal 25 Januari 2025 hingga hari ini, publik masih dikejutkan oleh drama tanah HGU Nangahale di Maumere, Kabupaten Sikka-Flores.
Gempa dan tsunami yang pernah melanda Teluk Maumere, Kabupaten Sikka pada 12 Desember 1992 silam masih menyisakan jejak geologi yang patut menjadi pembelajaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved