Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
RIDWAN Kamil sudah menyatakan bersedia menjadi bagian dari percobaan alias uji klinis. Gubernur Jawa Barat itu mendaftar secara sukarela bersama 2.170 warga Kota Bandung lainnya.
Hari ini ia dijadwalkan untuk mengawali proses vaksinasi. Emil akan mendapat suntikan vaksin produksi Sinovac Biotech Ltd, Tiongkok. Uji klinis vaksin tahap ketiga di Bandung itu digulirkan PT Bio Farma bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
“Besok, Gubernur akan memulai rangkaian vaksinasi, dengan menjalani pemeriksaan fisik dan tes usap. Jika hasilnya baik, tiga hari kemudian, Pak Emil disuntik vaksin,” kata Kepala Biro Humas Pemprov Jawa Barat, Hermansyah, kemarin.
Gubernur, lanjutnya, kekeh mengikuti uji klinis untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji coba vaksin dipastikan aman dan sesuai kaidah ilmiah. Proses uji klinis dilakukan tertutup, tanpa liputan media.
Juru bicara tim uji klinis vaksin FK Unpad, Rodman Tarigan, mengungkapkan dalam uji klinis ini setiap relawan melakukan lima kunjungan. Kunjungan pertama ialah penjelasan dan mengikuti tes usap. Kunjungan kedua, kembali tes kesehatan dan tes cepat. Jika hasil tes memenuhi syarat, vaksin disuntikkan.
“Setiap suntikan akan mendatangkan reaksi dalam waktu 30-40 menit. Jadi, kami menyediakan tempat observasi. Apabila tidak terjadi gejala, relawan dapat pulang,” katanya.
Penyuntikan vaksin kedua akan dilakukan dua pekan kemudian. Setelah itu, relawan wajib menjalani dua kunjungan lagi untuk mengetahui reaksi vaksin terhadap kondisi kesehatan. “Kondisi kesehatan relawan akan dipantau secara intensif oleh tim uji klinis,” tambahnya.
Proses uji klinis vaksin covid-19 fase ketiga ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020. Jika lancar, vaksin akan mendapat izin edar dan diproduksi massal pada awal 2021.
Di Yogyakarta, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof Agung Endro Nugroho mengingatkan upaya menemukan obat dan vaksin covid-19 memerlukan kompetensi dan ahli, serta dilakukan secara kolaboratif. “Karena itu, penting untuk memperhatikan masukan dan kritikan dari beberapa pihak karena sifatnya melengkapi dan membangun. Saya yakin hasilnya akan semakin baik,” tuturnya. (BY/AT/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved