Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SATUAN Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, telah memverifikasi 34 sekolah tingkat SMA dan SMK sebagai syarat menggelar kegiatan belajar tatap muka. Namun keputusan penilaian layak atau tidaknya kegiatan belajar tatap muka berada di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana mengatakan kewenangan memutuskan sekolah layak atau tidak melaksanakan belajar tatap muka berada pada Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Wilayah V. Satgas Penanggulangan Covid-19 hanya sebatas memberikan rekomendasi hasil verifikasi.
"(Belajar) tatap muka itu tergantung penilaian dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kami dari Satgas hanya sebatas memberikan rekomendasi," kata Wahyu, Minggu (22/8).
Wahyu menuturkan sejauh ini terdapat 34 sekolah yang mengajukan proses verifikasi. Tak menutup kemungkinan ke depan bakal ada penambahan. "Ada beberapa syarat verifikasi, seperti penyediaan kelengkapan protokol kesehatan, termasuk tes swab bagi para guru," jelasnya.
Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi melaksanan tes usap (swab) dalam dua tahap. Tahap pertama sudah dilakukan bagi 117 orang guru dari 15 sekolah. "Tahap selanjutnya direncanakan dilaksanakan pekan ini," jelas Wahyu.
Sampai saat ini hasil tes usap bagi ratusan guru SMA dan SMK masih menunggu pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Wahyu berharap hasil pemeriksaan bisa segera selesai sehingga bisa menentukan kebijakan selanjutnya.
"Sampai saat ini kita belum mendapatkan hasil swab karena kita kirimnya ke Labkesda Provinsi Jawa Barat. Kalaupun ada yang positif, maka guru tersebut disarankan melakukan isolasi mandiri," jelasnya.
Percepatan penanganan kasus covid-19 di Kota Sukabumi tak terlepas juga upaya tracing. Tak hanya di rumah sakit, puskesmas, atau fasilitas kesehatan lainnya, tapi juga di tingkat masyarakat. "Misalnya ada guru yang nanti terkonfirmasi positif, maka kita lakukan cepat tracing," pungkasnya. (R-1)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Selain revitalisasi sekolah, Kemendikdasmen juga akan melaksanakan program digitalisasi pembelajaran di daerah 3T seperti penyediaan internet dan juga listrik
anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang diduga warga Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) tengah belajar di tanah beralaskan terpal dalam kebun sawit.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Banyak sekolah, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), masih menghadapi kendala dalam memaksimalkan penggunaan Chromebook.
Hari ini menandai dimulainya secara resmi kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) bukan masa perpeloncoan atau masa senioritas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved