Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Bupati Timor Tengah Selatan Bangga Presiden Kenakan Baju Amanatun

Palce Amalo
17/8/2020 12:25
Bupati Timor Tengah Selatan Bangga Presiden Kenakan Baju Amanatun
Presiden Joko Widodo mengenakan busana adat Amanatun, baju adat masyarakat Timor Tengah Selatan, NTT(Istimewa)

BUPATI Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Egusem Pieter Tahun mengaku bangga karena Presiden Joko Widodo mengenakan busana adat asal kampung halamannya saat upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan RI  ke-75, di Istana Merdeka, Senin (17/8). Egusem mengatakan busana adat yang dikenakan Jokowi tersebut berasal dari Amanatun. 

"Sebagai orang Amanatun, saya bangga karena genap 75 tahun Indonesia merdeka, Presiden mengenakan busana motif Amanatun," ujarnya saat dihubungi lewat telepon.

Busana adat yang dikenakan Jokowi bermotif ketupat dengan batang tengah yang berarti sumber air. Bagian pinggir bergerigi melambangkan wilayah Amanatun yang berbukit dan berkelok-kelok. Sedangkan destar yang dikenakan di kepala melambangkan raja yang melindungi masyarakatnya. Menurutnya, motif tersebut biasa dikenakan masyarakat terutama pada upacara adat maupun kegiatan resmi lainnya.

Dengan mengenakan busana adat dari Amanatun, tambah dia, Presiden telah mempromosikan motif tersebut ke seluruh Tanah Air. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Julie Laiskodat yang berperan dalam promosi motif ini," kata Egusem.

baca juga: HUT RI di Kota Sorong Diwarnai Pembagian 5000 Masker

Dia berharap promosi tersebut semakin mendorong warga di kampung-kampung terus menggeluti kegiatan menenun. Apalagi di era pendemi korona saat ini, ia minta masyarakat setelah kembali dari kebun, tetap menenun. 

"Karena dengan menenun, akan menggerakan ekonomi masyarakat," imbau bupati.

Egusem mencontohkan ada perempuan berusia di atas 100 tahun di Kecamatan Amanatun Selatan sampai saat ini masih menenun. Untuk menjaga tenun tidak punah, pemerintah daerah setempat mendorong siswa SD sampai SMP untuk menenun. Hasil tenun mereka dilombakan secara berkala. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya