Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

1.500 Personel Polda Sumsel Tangani Karhutla 10 Kabupaten

Dwi Apriani
10/8/2020 17:14
1.500 Personel Polda Sumsel Tangani Karhutla 10 Kabupaten
Personel Polda Sumsel siap tangani Karhutla(MI/Dwi Apriani)

POLDA Sumsel menerjunkan 1.500 personel untuk menangani karhutla di 10 kabupaten di Sumsel.

Kesepuluh Daerah tersebut yakni menyebar di Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, OKI, Muara Enim, OKU Timur, Lahat, Pali, Musi Rawas dan Muratara.

"Kebakaran hutan dan lahan terjadi salah satunya disebabkan oleh perbuatan ulah manusia atau masyarakat. Ini dilakukan oleh sebagian masyakarat dalam membuka lahan perkebunan dengan alasan biaya yang murah. Karena itu kami kembali menerjukan 159 personil ke 5 kabupaten yang dinilai paling rawan terjadi karhutla," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Senin (10/8).

Ia mengatakan, pergeseran personil melibatkan kekuatan sebanyak 159 personil yang akan ditugaskan pada lima satuan kewilayahan yang memiliki kerawanan karhutla cukup tinggi. Yakni Polres Muba sebanyak 23 personil Satbrimob, Polres Banyuasin sebanyak 17 personil Satbrimob dan 14 personel Dit Samapta.

Kemudian ke Polres Ogan Ilir sebanyak 10 personil Satbrimob dan 14 personil Dit Samapta, Polres OKI sebanyak 40 personil Satbrimob dan 31 personil Dit Samapta dan Polres Pali sebanyak 10 personil Satbrimob.

"Saya minta kepada 159 personil ini agar dalam pelaksanaan tugasnya untuk melakukan koordinasi dengan satuan tugas dan instansi terkait diwilayah, sehingga terjalin kerjasama dalam rangka optimalisasi kegiatan pencegahan maupun penanggulangan karhutla diwilayah penugasan," kata dia.

Untuk kepala satuan wilayah agar melakukan pengawasan dan memonitoring kegiatan anggota yang melaksanakan tugas BKO diwilayah masing-masing.

Diakui Eko Indra, fokus penanganan karhutla ini dilakukan karena dampak atau kerugian yang ditimbulkan dari bencana karhutla ini sangat banyak. Diantaranya yakni rusaknya habitat atau lingkungan sehingga mempengaruhi keberlangsungan flora dan fauna, terancamnya keanekaragaman hayati dan terganggunya keseimbangan ekosistem, meningkatnya potensi bencana terjadi sedmentasi sungai, terjadi erosi tanah, timbulnya kabut asap dan polusi udara serta meningkatnya resiko pemanasan global.

Baca juga : DPRD Babel Sepakat KBM Tatap Muka

Selain itu, kata dia, berdampak juga bagi kesehatan timbulnya penyakit ISPA (Infeksi Pernapasan) dan iritasi pada mata dan kulit serta membutuhkan sumber air sebagai kebutuhan pokok kehidupan manusia.

Di bidang ekonomi, terganggunya roda perekonomian secara global maupun nasional yang berdampak pada masyarakat di kalangan bawah sehingga berpotensi terhadap situasi keamanan. Di bidang pendidikan, terganggunya sistem kurikulum pendidikan dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah-sekolah (Paud, SD, SMP dan SMA).

"Dampak dari karhutla ini juga dapat terganggunya jarak pandang para pengguna jalan yang sangat pendek sehingga memiliki potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas dijalan raya," kata dia.

Dijelaskan Eko Indra, berdasarkan perkiraan BMKG, bulan agustus terjadi perubahan cuaca dari musim penghujan ke musim kemarau.

"Saat ini perubahan cuaca sudah kita rasakan cuaca panas dan curah hujan yang berkurang," terang Eko Indra.

Ia mengimbau agar dalam pelaksanaan penanggulangan agar manfaatkan teknologi informasi yakni aplikasi lancang kuning, sebagai percepatan dalam menerima atau memberikan informasi terhadap titik api/hot spot.

"Sehingga antisipasi pencegahan dan penanggulangan dapat segera dilaksanakan oleh personil dilapangan," tandasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya