Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
DINAS Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan drastis hingga menembus angka 987, dengan 19 diantaranya meninggal dunia dan 945 sembuh.
Penyakit yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti ini paling banyak menyerang anak di bawah umur.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakankasus DBD di Kota Tasikmalaya paling banyak menyerang anak di bawah umur. Berdasarkan data terakhir hingga Juli 2020, telah tercatat 987 kasus DBD di wilayahnya.
"Kasus DBD terus menunjukan kenaikan yang cukup signifikan dan semua harus waspada di pergantian musim. Pasien yang telah terkonfirmasi positif DBD paling banyak usia di bawah umur yakni 13 anak meninggal dunia, sekarang yang masih mendapatkan perawatan sebanyak 23 orang. Gejala yang dirasakan mulai demam tinggi, mengigil, mual, muntah, sakit kepala dan bintik merah," kata Uus, Kamis (30/7).
Uus menambahkan, kesadaran masyarakat dengan kondisi lingkungannya masih sangat kurang sehingga korban terinfeksi semakin banyak. Petugas kesehatan maupun puskesmas terus menyosialisasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Baca juga: DBD Menelan 19 Korban di Kota Tasikmalaya
Pemberantasan juga bisa dilakukan secara mandiri mulai dari menguras, menutup dan mengubur (3M), karena wadah kosong berpotensi menjadi sarang nyamuk.
"Jadi kesadaran masyarakat masih kurang dalam hal kebersihan lingkungan. Selama ini mereka hanya bisa mengandalkan pengasapan (fogging), padahal jentik maupun sarang nyamuk tidak akan hilang. Namun, untuk pencegahan DBD hanya bisa dilakukan dengan membersihkan lingkungan sehingga bisa membunuh nyamuk aedes aegypti termasuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan baik agar jentik tidak tumbuh menjadi dewasa," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, kasus DBD tersebar di seluruh kecamatan dan yang paling terdampak adalah Kawalu dengan jumlah 174 kasus, Indihiang 63 kasus, Bungursari 94 kasus, Cihideung 98 kasus, Mangkubumi 133 kasus, Tawang 86 kasus, Purbaratu 50 kasus, Cipedes 91 kasus, Cibeureum 73 kasus dan Tamansari 93 kasus.
"Untuk kasus kematian di Kecamatan Kawalu enam kasus, Cipedes lima kasus, Purbaratu dua kasus, Bungursari dua kasus, Indihiang, Tawang, Mangkubumi dan Cihideung masing-masing satu kasus. Sedangkan, pasien yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit ada puluhan termasuk anak-anak," paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan kasus DBD yang terjadi di wilayahnya mengalami peningkatan dengan jumlah kematian 19 orang. Peningkatan kasus juga terjadi di 10 kecamatan.
"Memang kesadaran masyarakat sekarang ini masih kurang terutama soal kebersihkan lingkungan, dan jangan sampai ada warga mengandalkan pengasapan (fogging) saja. Kami, meminta RT dan RW siaga diaktifkan kembali untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti menjadi dewasa," pungkasnya.(OL-5)
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved