Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PENGAMATAN terhadap gerhana matahari di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (9/3) terhalang mendung. Awan kelabu sisa hujan pada dini hari itu menyelimuti langit hingga menjelang siang. Kondisi cuaca sempat berangsur cerah setelah puncak gerhana namun hanya berlangsung beberapa saat. Otomatis peristiwa itu pun tidak bisa dinikmati oleh warga.
Warga sejak awal pagi telah menanti peristiwa langkah ini di beberapa titik pengamatan. Lokasi pengamatan, di antaranya berada di sepanjang Sungai Kapuas. Sejumlah fotografer telah bersiap mengabadikan fase demi fase gerhana matahari. Namun, peristiwa itu tidak kunjung tampak lantaran tertutup mendung.
"Gagal total. Gerhananya tidak kelihatan," kata Sugeng Hendratno, fotografer asal Pontianak.
Sugeng sudah sejak pukul 05.00 WIB berada di kawasan pinggiran Sungai Kapuas yang berseberangan dengan Mesjid Jami Keraton Kadariah. Dia berencana mengabadikan juga pelaksanaan salat gerhana di mesjid tertua di Pontianak tersebut. Rencananya itu batal lantaran faktor cuaca.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi bahwa cuaca berawan bakal menyelimuti Kalimantan Barat saat gerhana matahari. Namun, fenomena alam ini masih bisa diamati dengan jelas di Ketapang karena kondisi cuaca ternyata cerah. Wilayah Ketapang pun gelap seperti pada malam hari saat puncak gerhana berlangsung.
"Gerhana berlangsung kira-kira 1 menit," kata Imam, warga Ketapang. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved