Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Banjir dan Longsor Kota Sorong Akibatkan 3 Orang Meninggal Dunia

Ferdian Ananda Majni
17/7/2020 05:43
Banjir dan Longsor Kota Sorong Akibatkan 3 Orang Meninggal Dunia
Seorang anak berjalan melintasi banjir di permukiman warga di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (16/7/2020)(ANTARA FOTO/Olha Mulalinda)

BENCANA hidrometeorologi berupa banjir dan longsor kembali menelan korban jiwa. Kali ini banjir dan longsor Kota Sorong, Papua Barat, mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan banjir dan longsor terjadi pada Kamis (16/7), pukul 21.33 waktu setempat. Bahkan, hujan dengan intensitas tinggi masih mengguyur kawasan tersebut.

"Kejadian banjir dan longsor dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi beberapa jam sebelumnya," kata Raditya dalam keterangan tertulis Jumat (17/7).

Banjir berdampak pada 5 kecamatan, yakni Sorong Utara, Sorong Timur, Malaimsimsa, Sorong Barat dan Sorong, mengakibatkan tiga warga lain luka-luka. Banjir mengakibatkan adanya rumah sakit yang terendam. Pantauan di lapangan mencatat tinggi muka air antara 50 hingga 100 cm, sedangkan dampak lain masih dalam pendataan BPBD setempat.

"Beberapa akses jalan tidak dapat dilalui karena banjir dan longsor," sebutnya.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Sorong telah melakukan kaji cepat koordinasi dengan instansi terkait, seperti Basarnas, TNI dan Polri. Tim gabungan melakukan evakuasi korban dengan menerjunkan perahu karet. Dilihat dari bahaya banjir berdasarkan InaRISK, sebanyak 4 kecamatan berada pada kategori risiko sedang hingga tinggi. Jumlah populasi terpapar bahaya ini mencapai 95.665 orang. Sedangkan bahaya longsor, sebanyak 5 kecamatan pada kateogri yang sama dengan jumlah populasi terpapar sebanyak 5.492 orang.

baca juga: Luwu Utara Tanggap Darurat 30 Hari

Berdasarkan prakiraan BMKG terhadap hujan dasarian II – III Juli dan I Agustus 2020, wilayah sorong masih berpotensi pada curah hujan menengah hingga tinggi. 

"Kondisi ini perlu disikapi oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi ancaman bahaya hidrometeorologi," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik