Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jadi Klaster Covid, RS dan Puskesma di Sulsel Ditutup Sementara

Lina Herlina
15/7/2020 15:10
Jadi Klaster Covid, RS dan Puskesma di Sulsel Ditutup Sementara
Ilustrasi(dok.123rf)

ANGKA kasus positif virus korona atau Covid-19 di Sulsel masih fluktuatif. Kasus harian terkonfirmasi positif virus korona masih terus bertambah. Penularan transmisi lokal atau di tingkat komunitas masih saja terjadi.

Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin pun menyebutkan, setidaknya ada tiga klaster baru penularan Covid-19 di Sulsel. Meski secara umum, penularan transmisi lokal yang masih terus terjadi.

Kalau mengacu pada pola yang dikembangkan di Universitas Hasanuddin, kata Prof Ridwan, ada tiga jenis klaster yang berkembang. Pertama, klaster tenaga kesehatan atau nakes. Kedua klaster dari kelompok yang belum jelas sumbernya, dan ketiga klaster gugus tugas.

"Untuk klaster nakes, jadi itu tenaga kesehatan yang pulang ke rumah. Klaster dari kelompok yang belum jelas sumbernya. Klaster ini disebut penularannya bersifat sporadis yang terjadi di beberapa lokasi keramaian. Kemudian klaster teman-teman yang bekerja di gugus tugas, baik gugus Kota Makassar maupun provinsi," ungkap Prof Ridwan.

Ia menambahkan, salah satu klaster yang perlu diwaspadai, adalah klaster nakes. Klaster ini menjadi salah satu penyumbang tingginya angka kasus Covid-19 di Sulsel. Karena klaster nakes ini jadi kekhawatiran terjadi perluasan di daerah.

Prof Ridwan mencontohkan di Kabupaten Takalar, sudah ada beberapa Puskesmas yang nakesnya mengalami peningkatan jumlah kasus terpapar Covid-19.

Begitu juga di Jeneponto, yang membuat beberapa puskesmas, dan rumah sakitnya harus ditutup. "Takalar sudah sempat dua minggu lalu menutup rumah sakitnya dan beberapa puskemas di Jeneponto juga ditutup. Ini tidak terlepas dari pasien-pasien yang datang ke pusat layanan, yang dilayani sebagai pasien biasa, tapi ternyata sudah jadi sumber penularan," tukas Prof Ridwan.

Potensi keterpaparan petugas nakes tidak hanya terjadi di RS atau puskemas. Namun juga di pusat isolasi program Covid-19 yang tersebar di hotel-hotel yang disiapkan Pemprov Sulsel.

"Ini harus diwaspadai teman-teman petugas bahwa kemungkinan penularan bukan terjadi di RS, tetapi pada tempat-tempat karantina petugas kita. Misalnya di hotel. Dan ternyata saat karantina ini mereka tidak begitu disiplin menjaga jarak. Kemudian pertukaran protap-protap medis. Ini yang perlu disiplin petugas kita," tegas Prof Ridwan. (OL-13)

Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 Sembuh jadi 39.050 Orang



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik