Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Pengelola sekolah di Jawa Barat diingatkan kembali agar tidak menggelar aktivitas pendidikan tatap muka terutama di kabupaten/kota yang belum termasuk zona hijau. Hal ini seiring masih terus terjadinya penyebaran virus korona (Covid-19) di provinsi yang paling padat penduduknya itu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menegaskan aktivitas pendidikan tatap muka hanya bisa dilakukan di kabupaten/kota yang sudah masuk zona hijau. Sejauh ini, di provinsi tersebut hanya Sukabumi yang sudah terbebas dari penyebaran virus tersebut.
"Tak boleh ada kegiatan pendidikan yang tatap muka, kecuali di zona hijau," kata Emil usai menggelar rapat koordinasi di Markas Kodam III/Siliwangi, di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/7).
Jika masih tetap dilakukan, Emil menyebut itu sebagai pelanggaran sehingga meminta siapapun yang menemukan untuk melaporkannya. "Saya mohon masyarakat dan media melaporkan kalau ada kegiatan pendidikan yang memaksa tatap muka, padahal level daerahnya tidak hijau," ujarnya.
Terlebih, lanjut Emil, sudah jelas terdapat keputusan dari pemerintah pusat yang tetap melarang aktivitas pendidikan tatap muka. "Aturan SKB empat menteri sudah jelas, selama belum level hijau, kegiatan tatap muka tidak boleh," katanya.
Dia pun meminta pihak sekolah untuk menggelar kegiatan pengenalan sekolah dengan secara dalam jaringan (online). "Masa pengenalan sekolah, semua masih dilaksanakan online," katanya.
Selain terhadap aktivitas pendidikan di sekolah, Emil juga menegaskan larangan serupa diberlakukan terhadap tempat hiburan/wisata dalam ruangan. Sebagai contoh, dia menyebut bioskop dan tempat karaoke tidak boleh dibuka mengingat saat ini penyebaran Covid-19 yang masih terjadi.
"Kabupaten/kota belum mengizinkan kegiatan di indoor seperti bioskop, tempat karaoke," ucapnya. Pelarangan ini tetap diberlakukan karena ruangan tertutup itu memiliki potensi yang besar dalam menyebarkan virus korona.
"Hasil kajiannya virus beredar cepat di ruangan indoor yang tak berventilasi. Droplet muter-muter di situ," ujarnya. (BY/OL-10)
Banyak sekolah, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), masih menghadapi kendala dalam memaksimalkan penggunaan Chromebook.
Hari ini menandai dimulainya secara resmi kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) bukan masa perpeloncoan atau masa senioritas
Sementara itu Kepala SDN Kertasari 3, Sofia Widawaty, menjelaskan bahwa kini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 18 siswa aktif.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved