Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Karena wilayahnya menjadi usaha galian tanah merah secara ilegal, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengaku ingin menangis. Akibat maraknya galian tanah merah bupati minta Satpol PP angkut semua alat berat dari lokasi galian.
Kerusakan lingkungan akibat galian tanah merah yang berlokasi di Desa Mulyamekar, Babakan Cikao, sudah sangat memprihatinkan. Bupati Anne dan jajarannya merangsek melakukan penertiban galian tanah merah yang dianggap liar tersebut.
Di lokasi galian, nampak sejumlah kendaraan bertonase besar yang sedang parkir akan mengisi tanah merah. Kendraan-kendaraan itu diusir oleh Anne meninggalkan lokasi galian. "Pak Kasatpol PP tolong itu mobil suruh keluar semuanya," kata Anne Ratna Mustika, Senin (13/7).
Dengan nada tinggi Anne jga memerintahkan jajarannya untuk mengusir mobil pengangkut tanah merah. Anne tampak naik pitam saat melihat kondisi tambang galian tanah merah yang dinilainya sudah sangat merusak lingkungan.
"Ya Allah itu tingali mani kawas kitu, asa hayang cerik gogowakan ningalina ge. Kumaha lamun usum hujan, itu imah nu di luhur bisa-bisa kawaba longsor (ya Allah itu lihat sampai seperti itu, liat kondisi seperti ini jadi pengen nangis),"ungkap Anne
Kemarahan Anne beralasan, karena saat melihat lokasi galian tanah merah telah menjadi tebing yang tinggi dan terjal. Terlebih lagi, di atas ada beberapa rumah warga yang berbatasan langsung dengan tebing yang dikeruk tanahnya oleh pengusaha galian.
"Semua alat berat yang ada di sini juga keluarkan, tidak ada satupun ada alat berat di sini," tegas Anne sambil emosi.
Lokasi tambang galian tanah merah tersebut memang dekat dengan jalan tol, sehingga tanah yang diperlukan untuk pengurugan proyek di jalan tol lebih mudah dan lebih dekat. Di lokasi itu ada sekitar 8 mobil dump truck yang sedang terparkir bersiap di isi oleh tanah merah. Sementara untuk alat berat berjumlah 11 unit. (RZ/OL-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved