Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pembatasan di Sekitar Secapa TNI-AD masih Dikaji

(DG/Ant/N-3)
13/7/2020 06:20
Pembatasan di Sekitar Secapa TNI-AD masih Dikaji
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Provinsi Jabar Ema Sumarna.((FOTO ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi))

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar), masih mengkaji opsi pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) bagi masyarakat di sekitar kawasan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat (AD) yang menjadi klaster baru covid-19.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Cidadap untuk opsi tersebut karena pembatasan itu bisa saja dilakukan di seluruh kecamatan atau hanya di kawasan Secapa TNI-AD.

"Tadi sedang dibahas, istilahnya pembatasan sosial berskala mikro. Kami berikan arahan, sekarang Pak Camat sedang memilih apakah seluruh wilayah kecamatan atau kita cukup radius Secapa TNIAD saja," kata Ema di Bandung, kemarin.

Di kawasan Secapa TNI-AD, terdapat sekitar delapan RW. Delapan RW itu tersebar di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Ledeng, Hegarmanah, dan Ciumbuleuit.

"Pilihan mana yang akan diambil, PSBM keseluruhan atau mengambil dari radius titik klaster Secapa TNI-AD. Kalau itu ditentukan, berapa posko yang disiapkan dan tindakan yang akan dilakukan," tegasnya.

Di lain hal, awal mula kasus penyebaran covid-19 di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) Kota Cimahi, Jabar, yang menyebabkan 99 prajurit terkonfi rmasi positif mulai menemui titik terang.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi Chanifah Listyarini mengungkapkan kasus covid-19 di Pusdikpom tersebut diduga berasal dari seorang siswa yang dirawat di RS Dustira.

Kemudian, siswa tersebut menjalani swab test sebanyak dua kali. "Kita belum tahu siapa yang memulainya, tapi yang jelas kasus ini berasal dari pasien yang dirawat di Dustira. Jadi, ada siswa yang dirawat di Dustira kemudian dilakukan swab (test). Tes pertama negatif, tapi yang kedua positif," ungkap Chanifah, kemarin.

Setelah itu, pihaknya melacak ratusan prajurit lainnya dengan swab test. Hasilnya 99 prajurit terpapar oleh covid-19. Menurut Chanifah, saat ini Dinkes Cimahi sedang menunggu hasil swab test terhadap 63 orang yang sempat kontak erat dengan prajurit yang sudah terkonfi rmasi positif.

"Ke-63 orang itu telah menjalani pemeriksaan swab test dan akan dilihat hasilnya di laboratorium khusus TNI-AD dan RS Dustira," pungkasnya. (DG/Ant/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya