Headline
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
KESEHATAN siswa, guru, kepala sekolah, dan seluruh warga sekolah tak boleh diabaikan. Pertimbangan itulah yang membuat Pemerintah Kota Palembang, Sumatra Selatan, belum mengizinkan pembelajaran secara tatap muka hingga akhir September.
"Kami masih berada di zona merah dengan kasus positif covid-19 menimpa 1.467 orang. Kami memutuskan memperpanjang pembelajaran jarak jauh hingga 30 September," kata Kepala Dinas Pendidikan Akhmad Zulinto.
Surat edaran sudah ditebar ke seluruh kepala sekolah. Selama belajar secara daring, seluruh siswa harus tetap mendapat layanan pendidikan, termasuk bimbingan dan pemantauan dari guru dan orangtua.
Berada di zona kuning, Pemkab Agam, Sumatra Barat, juga memilih belajar jarak jauh. "Kami sudah menyiapkan surat edaran penundaan be lajar mengajar tatap muka," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Isra.
Belajar jarak jauh dilakukan dengan dua saluran, yakni dalam jaringan dan luar jaringan. Skenario belajar daring dilaksanakan jika adanya jaringan internet yang memadai dan orangtua memiliki telepon se luler. Skenario kedua, bagi wilayah yang tidak ada jaringan, belajar dilakukan dengan pemberian tugas kepada anak dan pembelajaran lewat siaran TVRI.
Berbeda dengan di Pidie, Aceh, pemerintah kabupaten sudah menetapkan belajar secara tatap muka. Daerah ini sudah berada di zona hijau. "Saya sudah minta kepala sekolah melakukan sosialisasi, menyiapkan fasilitas tempat cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, dan menerapkan sif. "Insya Allah semuanya akan berjalan dengan sempurna," ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Ridwandi.
Persiapan matang juga dilakukan SMA Negeri 3 Kupang, Nusa Tenggara Timur. Seperti diungkapkan sang ke pala sekolah, Selfi ana Dethan, sekolahnya akan menerapkan proses belajar mengajar dengan dua cara, yakni tatap muka dan daring.
Tatap muka akan dilakukan tiga ha ri dalam satu minggu. Setiap hari hanya akan digelar kegiatan belajar mengajar selama 4 jam.
"Satu ruangan yang biasa ditempati 36 siswa dikurangi menjadi 18 siswa. Siswa yang sebelumnya bergabung dalam satu kelas dibagi menjadi dua kelas," jelas Selfi ana.
Tiga hari sisanya, belajar dari rumah secara daring. "Kami siapkan perangkat quipper scholl untuk komunikasi guru dan siswa." (DW/YH/MR/PO/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved