Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Jatim Berjibaku Atasi Penyebaran Virus

BAGUS SURYO NUGROHO
08/7/2020 06:10
Jatim Berjibaku Atasi Penyebaran Virus
Para petugas medis melepas pasien orang tanpa gejala (OTG) covid- 19 yang telah sembuh melewati bilik disinfektan di gedung karantina(ANTARA/UMARUL FARUQ)

FORUM Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur terus berupayamenanggulangi penyebaran virus korona baru yang membuat angka penderitanya setiap hari terus bertambah sehingga provinsi ini menjadi daerah dengan penyebaran tertinggi di Tanah Air.

Forkopimda Jawa Timur (Jatim) bahkan telah menyusun sejumlah solusi alternatif yang akan ditempuh untuk menekan penularan. Penularan tertinggi terjadi di wilayah Surabaya Raya yang terdiri atas Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik.

"Ada empat poin wacana solusi alternatif yang bisa diterapkan di Surabaya Raya," kata Kapolda Jatim, Irjen M Fadil Imran saat rapat analisis dan evaluasi pandemi covid-19 di kantornya, Senin (6/7) malam.

Ia mengungkapkan, keempat poin tersebut, antara lain, rencana solusi alternatif A, menerapkan disiplin protokol kesehatan dalam pelaksanaan kenormalan baru berdasarkan epidemiologi peningkatan kesadaran masyarakat.

Rencana B ialah meneruskan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kemudian, rencana C, merumuskan pembatasan berbasis kelurahan atau kecamatan dalam radius 100 hingga 200 meter dari pusat konfirmasi warga yang positif covid-19. Lalu, rencana D ialah menerapkan kembali PSBB di kelurahan atau kecamatan selama 14 hari penuh.

Kapolda Jatim mengatakan rencana solusi tersebut baru sebatas wacana dan akan dipilih yang terbaik. "Itu baru wacana. Semua nya harus dipersiapkan. Saya melemparkan model sambil kita melakukan kajian secara scientifi c berdasarkan data dan masukan dari para pakar, yakni pakar epidemiologi dan pakar ekonomi.

Kalau bottom up kan lebih enak," kata Kapolda Jatim. Gubernur Jatim, Khofi fah Indar Parawansa, mengatakan analisis dilakukan karena pihaknya terus mencari solusi untuk penanganan covid-19 yang tepat di Jatim, terutama di Surabaya Raya, yang kasusnya paling tinggi.

Antisipasi penyebaran virus dilakukan di Kabupaten Sidoarjo dengan melakukan rapid test terhadap 150 warga binaan Balai Pelayanan Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Jalanan. Tes dilakukan setelah satu aparatur sipil negara (ASN) di unit pelaksana teknis Dinas Sosial Jatim itu yang reaktif saat dilakukan rapid test.

Klaster baru

Pemerintah Kota Malang juga memperkuat penanganan covid-19 dengan cara menekan kasus positif sekaligus mencegah munculnya klaster baru. Hal itu antara lain dilakukan dengan penguatan pelayanan puskesmas, mengedukasi isolasi mandiri, dan terus meningkatkan kepatuhan dan disiplin warga terhadap protokol kesehatan.

Sementara itu, pemularan virus terhadap ratusan pekerja pada tiga perusahaan di kawasan industri yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah, diduga karena mereka tidak melaksanakan protokol kesehatan. Oleh karena itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan yang melanggar protokol kesehatan tersebut.

"Di Kota Semarang ada sembilan kawasan industri yang mempekerjakan ribuan pekerja. Jika mereka tidak melakukan protokol kesehatan secara ketat, akan berdampak besar," katanya.

Dengan ditemukannya klaster baru, kasus positif covid-19 di Kota Semarang melonjak hingga 979 orang dan kini masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Selain di Kota Semarang, lonjakan jumlah positif covid-19 terjadi pula di Kabupaten Jepara yang bertambah 60 orang menjadi 532 orang. Bahkan salah satu puskesmas ditutup sementara karena 16 tenaga kesehatannya terpapar virus.

Pemetaan penyebaran virus juga terus dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dengan melakukan tes swab terhadap pedagang di dua pasar tradisional, yakni Pasar Wage dan Pasar Manis. Di dua pasar petugas menyasar 100 pedagang. (HS/AS/LD/Ant/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya