Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Wisata Astronomi Dari Belitung Hingga Palu

Baharman
06/3/2016 08:14
Wisata Astronomi Dari Belitung Hingga Palu
(MI/Abdus Syukur)

UNTUK menyambut fenomena gerhana matahari total (GMT), banyak biro perjalanan wisata luar negeri yang menjual paket tur dengan pemandu para ahli astronomi untuk menuju Indonesia.

Tidak main-main, yang menjadi pemimpin tur ialah para ilmuwan senior. Spears Travel, salah satu biro travel, menggunakan kapal pesiar Holland America Line untuk membawa rombongan wisatawan mengunjungi Selat Sulawesi, Indonesia, demi menyaksikan GMT. Dengan harga US$2.119 per orang, sambil menyaksikan keindahan Selat Makassar, biro travel itu membawa Fred Espenak, ahli astrofi sika yang cukup dihormati. Ia juga merupakan penulis buku Fifty Year Canon of Solar Eclipses: 1986–2035 dan Fifty Year Canon of Lunar Eclipses: 1986–2035 yang menjadi standar referensi fenomena gerhana di seluruh dunia.

Berbeda dengan Spears Travel, biro travel Eclipse Tours dari Houston, Texas, Amerika Serikat, membawa rombongan dengan menggunakan kapal pesiar dan berlabuh di Ternate, Maluku.

Rombongan dibagi tiga grup. Dua grup sebelumnya sudah terjual habis, sedangkan satu grup yang masih dijual merupakan cadangan. Dua grup itu dipimpin dua ilmuwan, yaitu Dr Jacques Guertin dan Dr Pat Reiff, pakar astronomi dari NASA. Sementara itu, Astro Trails dari Inggris menawarkan paket wisata gerhana matahari di Palu, Sulawesi Tengah, dan Belitung.

Sayangnya, dua biro perjalanan itu tidak menyebutkan berapa harga tiket untuk menyaksikan fenomena alam selama 3 menit itu. Demikian juga Eclipse Traveler dari Florida yang siap berlabuh di Ternate, Maluku, untuk melihat GMT dengan dipandu Donald Goldsmith, pakar astronomi dari Universitas California.

Menariknya, paket perjalanan wisata ke Indonesia itu juga dikawal dengan informasi cuaca terkini dan keamanan pasokan logistik selama perjalanan. NASA menyebutkan titik pandang terbaik untuk melihat GMT ialah di Palu, Ternate, dan Palembang. Turis asing yang melancong ke Indonesia bertepatan dengan GMT bisa sekaligus belajar sains.

Wisata daerah
Sejumlah daerah di Indonesia pun mulai bergairah menyongsong GMT.

Di Palembang, Sumatra Selatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat akan menggelar festival GMT di Jembatan Ampera dan Plaza Benteng Kuto Besak. Di Jembatan Ampera, disiapkan panggung yang menampilkan sejumlah pemain saksofon yang menandai matahari terbit pada 9 Maret pukul 06.20 WIB. Sementara itu, terjadinya gerhana pada pukul 07.20-07.22 akan ditandai dengan pemukulan kentongan oleh para seniman.

Di Nusa Tenggara Timur, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun membagikan kacamata khusus gerhana pada acara nonton bareng GMT. Kacamata yang disiapkan terbatas sehingga warga harus bergantian saat memakainya.

Di Tasikmalaya, Jawa Barat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh warga untuk menjalankan salat gerhana. ''Kami minta masyarakat agar menggelar salat gerhana,'' kata Ketua MUI Kota Tasikmalaya, Acep Mubarok. Sebaliknya, Bali sebagai ikon wisata Indonesia tidak bisa menggelar perhelatan untuk menyambut GMT karena berbarengan dengan upacara Nyepi. Warga diminta tidak melakukan aktivitas selama GMT berlangsung. (OL/AB/AD/RF/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya