Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Petani Soppeng Memanfaatkan Pekarangan Untuk Demplot

Lina Herlina
30/6/2020 10:52
Petani Soppeng Memanfaatkan Pekarangan Untuk Demplot
Penyuluh pertanian dari Balai Penyuluhan Pertanian Marioriawa di Kabupaten Soppeng aktif memberikan pelatihan demplot untuk petani.(Istimewa)

UNTUK memanfaatkan pengarangan sebagai lahan budidaya di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Seatan, sebagai upaya menjaga ketahanan pangan dari pekarangan, penyuluh pertanian dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Marioriawa, Kabupaten Soppeng menggiatkan demplot (demonstration plotting) budi daya sayuran semi organik sebelum diterapkan di lahan pekaramhan petani maupun milik warga.

Koordinator BPP Marioriawa, Syarifuddin menjelaskan demplot di lingkungan BPP merupakan tempat pembelajaran bagi penyuluh. Demplot penting dilakukan untuk menerapkan teknologi baru budidaya tanaman pangan dan hortikultura sebelum petani, kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) menerapkan di lahan pertanian mereka.

"Kami berterima kasih pada penyuluh BPP Marioriawa, karena sukarela membantu dalam upaya menyediakan sayuran segar untuk konsumsi petugas dan masyarakat,” kata Muhamad Sabir, petani di Desa Panincong yang juga anggota Poktan Iyate, Selasa (30/6).
 
BPP Marioriawa memiliki alat mesin pertanian (Alsintan) untuk meningkatkan produktivitas pertanian, seperti traktor roda dua (TR2) 320 unit, TR4 sebanyak 23 unit, mesin panen combine harvester 17 unit, mendukung peningkatan hasil panen padi hingga tujuh ton per hektare. 

baca juga: Pemprov Kalsel-Tokopedia Kerja Sama Fitur Pembayaran PBB

Kinerja BPP Marioriawa pun diapresiasi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Soppeng, A Fajar. Karena penyuluh bisa mengajak petani dan warga memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam atau beternak.

"Jika setiap keluarga di Soppeng memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam, untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah pandemi Covid-19. Pangan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan mendukung kekebalan tubuh," kata A Fajar.

Penyuluh Pusat, di Kementerian Pertanian RI, Wellyana Sitanggang, selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan, kinerja BPP Marioriawa sejalan  dengan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang inisiasi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

"Pangan lokal yang sehat dan bergizi dapat diperoleh dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar kita. Menghadapi pelemahan ekonomi dan dampak pandemi, jawabannya adalah pertanian," katanya menguti pernyataan Syahrul dalam berbagai kesempatan.

Hal senada disampaikan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi. Ia mengatakan, jika lahan pekarangan dikelola serius dapat menambah pendapatan keluarga. "Bisa dikonsumsi sendiri. Kelebihan hasil bisa dijual," serunya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya