Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Warga Bisa Terima TKA Asal Tiongkok

Antara
24/6/2020 12:15
Warga Bisa Terima TKA Asal Tiongkok
Kedatangan Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok ke Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, sempat menjadi polemik.(ANTARA/JOJON)

KEDATANGAN 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok memang menimbulkan polemik. Bahkan ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di Bandara Haluoleo, Kendari pada Selasa (23/6), untuk menolak kedatangan TKA yang merupakan tenaga ahli yang membantu mempercepat penyelesaian pembangunan smelter PT VDNI dan PT OSS di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Sebaliknya dengan warga yang berada di sekitar pabrik. Mereka justru menerima kehadiran para TKA itu. Seperti disampaikan Kepala Desa Purui Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Mahadi (52 tahun). Pihaknya justru menyayangkan pihak-pihak yang berkomentar tanpa mempertimbangkan ekonomi masyarakat setempat yang bergantung pada beroperasinya industri pengolahan nikel. "Kehadiran VDNI membuka lapangan kerja kepada masyarakat yang sebelumnya bekerja tidak menentu," ujarnya, Rabu (24/06).

Baca juga: Konawe Ditargetkan Dukung Lumbung Padi Nasional

Hal senada dikatakan salah seorang warga, Budiono (58). Ia mengaku senang dengan kedatangan TKA tersebut karena dapat mempercepat selesainya smelter yang tengah dibangun. Sebab hal tersebut membuat omset usaha warung makannya semakin ramai. Sejak berdirinya VDNI, penghasilan rata-rata dia melonjak menjadi Rp5 juta per hari. Padahal, dahulu penghasilan sebagai petani hanya sebesar Rp5 juta per tiga bulan saat panen.

Pria yang membuka tempat usaha warung makan di jalan masuk kawasan industri tersebut juga mengantongi tambahan penghasilan dari indekos yang ia bangun. Indekos semi permanen dengan 56 kamar tersebut tak pernah kosong penghuni. “Saya sewakan ada yang 600, 800, sampai sejuta sebulan,” ujarnya.

Selain menguatkan perputaran ekonomi, kedatangan TKA tersebut diharapkan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja lokal di Sultra, khususnya di wilayah sekitar berdirinya pabrik. Menurut salah seorang pekerja lokal, Sukal Septi Sari, kedatangan tenaga ahli asal Tiongkok tersebut akan meningkatkan lapangan kerja dari perusahaan.

“Tenaga kerja lokal bisa diserap, karena satu tenaga ahli dari Tiongkok akan dibantu oleh tujuh karyawan lokal,” ujarnya.

Pekerja lokal lainnya, Ruli, menuturkan bahwa semakin banyak masuknya TKA yang merupakan tenaga ahli, akan berdampak positif terhadap penyerapan tenaga lokal terutama angkatan pekerja yang baru lulus jenjang pendidikan.

“Masuknya mereka akan berdampak positif, karena anak-anak muda yang baru saja menamatkan pendidikan yang masih nganggur dan lulus sekolah dapat langsung diserap untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja,” pungkasnya. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya