Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Wisatawan di Bandung Barat belum Perlu Rapid Test Covid-19

Depi Gunawan
24/6/2020 13:25
Wisatawan di Bandung Barat belum Perlu Rapid Test Covid-19
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna (kanan) mengecek kesiapan pengelola objek wisata Farm House Lembang, Sabtu (13/6/2020)(MI/Depi Gunawan)

BERBEDA dengan daerah wisata lainnya di Jabar, Pemkab Bandung Barat belum berencana melaksanakan rapid test terhadap para pengunjung. Padahal kini mulai banyak warga dari luar daerah yang memadati kawasan Lembang untuk berwisata. Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan tes korona hanya kepada karyawan objek wisata karena mereka yang berhubungan langsung dengan para pengunjung dari luar.

"Kami belum berpikir untuk rapid test terhadap para pengunjung, selain akan mengganggu kenyamanan, juga belum dikomunikasikan dengan gubernur. Yang jelas, karyawan di objek wisata yang harus benar-benar ketat agar tak tertular dari pengunjung wisata," kata Aa Umbara, Rabu (24/6).

Saat ini, rapid test terhadap karyawan objek-objek wisata tengah dilakukan secara bertahap yang biayanya masih ditanggung pemerintah.  Kedepannya, lanjut dia, pihak pengelola wisata bisa melakukan secara mandiri rapid test secara berkala.

"Biaya tes korona di objek wisata masih dari pemerintah, tapi sesudah dibiayai pemerintah, mereka bisa menggunakan biaya sendiri atau mengajukan ke puskesmas," bebernya.

Jika dari hasil tes ternyata para karyawan dinyatakan negatif korona dipastikan wilayah Bandung Barat masih aman dari penyebaran virus tersebut. 

"Yang harus ketat karyawan. Karena kan karyawannya kebanyakan warga Bandung Barat. Kalau tidak kena, tidak masalah, kita bisa tetap di zona biru," ujarnya.

Aa mengungkapkan, sejauh ini kerumunan orang masih sering ditemukan di objek wisata dan pasar-pasar tradisional. Untuk itu, rapid test akan terus dilakukan hingga vaksinya ditemukan.

"Pengambilan sampling dan rapid test akan terus dilakukan secara berkala hingga vaksinnya sudah ditemukan. Sebulan sekali dicek, baru berhenti tes jika vaksin atau obatnya sudah ditemukan," ungkapnya.

baca juga: Keluar Rumah Tanpa Masker di Klaten, KTP Disita

Dirinya pun terus mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dengan selalu memakai masker, jaga jarak dan rutin mencuci tangan. 

"Masyarakat harus tetap disiplin, bukan karena zona biru lalu kita jadi terlena. Protokol kesehatan harus digalakkan terus," jelasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik