Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Perdagangan Luar Negeri Jatim Membaik di Tengah Pandemi

RO/Micom
23/6/2020 12:20
Perdagangan Luar Negeri Jatim Membaik di Tengah Pandemi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa(Antara)

DI tengah pandemi covid-19 dan menurunnya kinerja perekonomian secara global, neraca perdagangan luar negeri Jawa Timur periode Januari-Mei 2020 cukup menggembirakan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan neraca perdagangan Jatim periode Januari-Mei 2020 relatif lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 dengan nilai defisit yang mengecil dari USD 1,43 milyar menjadi USD 0,11 milyar. Terdiri dari neraca perdagangan migas defisit USD 1,32 Milyar dan neraca perdagangan non-migas surplus USD1,21 miliar.

“Membaiknya neraca perdagangan luar negeri Jatim periode Januari-Mei 2020 ini ditopang oleh ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 1.828,57%, dari defisit USD0,07 miliar menjadi surplus USD1,21 miliar,” kata Khofifah.

Perhiasan/permata menjadi penyelamat bagi ekspor nonmigas Jawa Timur pada masa pandemi ini. Kondisi prekonomian global yang tidak pasti mendorong masyarakat untuk memilih perhiasan/permata sebagai sarana investasi yang aman dan memadai (safe heaven).

Khofifah menyampaikan bahwa komoditas perhiasan/permata memberikan kontribusi terbesar yaitu 24,23% terhadap ekspor non migas Jawa Timur dan mencatatkan kenaikan terbesar yaitu 60,48% dibandingkan dengan Januari-Mei 2019. Swiss adalah salah satu negara tujuan ekspor perhiasan/permata dan pada periode Januari-Mei 2020 nilai ekspor ke Swiss meningkat sebesar 231,39% dibandingkan Januari-Mei 2019.

Meskipun begitu, harus diakui bahwa pandemi covid-19 tetap berimbas terhadap neraca perdagangan luar negeri Jawa Timur. Penurunan aktivitas produksi industri karena adanya pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat maupun perusahaan menyebabkan terjadinya penurunan impor bahan baku/penolong, utamanya penurunan yang sangat signifikan terjadi pada komoditas besi dan baja yang turun 29,28%.

Saat ini Pemerintah mulai melakukan pemulihan aktivitas perdagangan dan industri yang diharapkan mampu kembali menggerakkan kinerja perekonomian. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memperkuat kapasitas sektor yang berkontribusi signifikan terhadap kinerja perdagangan, diantaranya perhiasan/permata.

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk mengatasi hambatan perdagangan baik itu bea masuk maupun regulasi impor di beberapa negara,” tegas Khofifah.

Gubernur Khofifah optimistis neraca perdagangan akan segera membaik, stimulus kepada pelaku usaha baik di sektor industri maupun perdagangan diberikan melalui pendampingan, bantuan permodalan, pelatihan dan sosialisasi.

Pandemi covid-19 nyatanya telah menggeser pola konsumsi masyarakat global. Komoditas pangan dan produk kesehatan menjadi komoditas yang diprediksi akan mengalami peningkatan ekspor ke depannya. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu komoditas unggulan di Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 34,96% terhadap sektor industri pengolahan, sedangkan industri kimia, farmasi dan obat tradisional berkontribusi sebesar 6,47%.

“Oleh karena itu peluang bagi Jawa Timur masih sangat luas. Pemerintah siap memberikan dukungan dan pendampingan bagi para pelaku usaha untuk bersama-sama memulihkan kinerja perekonomian,” pungkas Khofifah. (J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya