Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Proyek Bendungan Temef Tetap Jalan Dengan Protokol Kesehatan

Palce Amalo
18/6/2020 12:05
Proyek Bendungan Temef Tetap Jalan Dengan Protokol Kesehatan
Bendungan Temef di Polen, Kabupaten Timor Tengah  Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT)(DOK PT WASKITA KARYA/AGASI YUDHO)

SELAMA pandemi, proyek Bendungan Temef di Polen, Kabupaten Timor Tengah  Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap berjalan normal. Pekerja proyek menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus korona (covid-19). Sampai Mei 2020, progres salah satu bendungan terbesar di NTT itu sudah mencapai 40,1%, dari rencana semula 39,6%. 

"Sebelum new normal diputuskan, kita sudah melakukan beberapa hal sesuai skema new normal," kata Kepala Teknik PT Waskita Karya, Agasi Yudho di Kupang, Kamis (18/6).

Seperti membatasi keluar masuk pekerja, pakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak aman. Saat lebaran pun, pekerja tidak mudik, tetapi tetap berada di mes di lokasi kerja. 

"Kita tetap mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mudik," tambahnya.

Namun, pekerja yang telanjur cuti sebelum pandemi korona, terpaksa tidak kembali akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSSB) yang diterapkan sejumlah provinsi. Mereka baru pulang pada Juni, namun pekerja tersebut wajib menjalani karantina selama 14 hari sebelum kembali bergabung bersama pekerja lainnya. 

"Pulangnya pakai shift. Kalau 15 orang sudah selesai karantina, barulah 15 orang berikutnya bisa pulang," ujarnya.

Saat ini, pihak perusahaan menyiapkan rumah khusus untuk karantina pekerja dan pegawai yang reaktif rapid test atau sakit. Selain mencegah penyebaran virus korona, isolasi juga sebagai wujud peran aktif perusahaan memenuhi himbauan pemerintah. 

"Ini etiket baik dan usaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona," ujarnya.

Di lokasi proyek juga diterapkan jarak aman bagi pekerja seperti kapasitas mes disesuaikan, dan pekerjaan yang biasanya membutuhkan banyak orang dikurangi. Untuk tamu juga wajib menjalani rapid test. 

"Sejauh ini semua aman, semua yang rapid test, non reaktif," kata Yudho.

baca juga: Di Masa Kenormalan Baru Mifan Turunkan Harga Tiket

Sampai Juni pekerjaan saluran pengelak sudah rampung. Pekerjaan yang sedang berjalan saat ini yakni bronjong mencapai 80%, perbaikan fondasi dan galian bendungan. 

"Akhir bukan kita siap mengelakan sungai aslinya ke saluran pengelak," ujarnya.

Bendungan Temef akan menampung air sebanyak 77 juta meter kubik, memiliki panjang 550 meter dan tinggi 55 meter. Bendungan ini akan menjadi sumber air baku serta mengairi lahan irigasi seluas 10.000 hektare. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik