Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) segera mengoperasikan dua mesin Quantitative Polymerase Chain Reaction (qPCR) untuk swab test massal. Dua mesin itu mampu melakukan tes 600 swab setiap hari dan ditempatkan di Laboratorium Biomolekuler Rumah Sakit WZ Johannes dan Laboratorium Bio Science Universitas Nusa Cendana.
"Dengan metode pool test dapat dilakukan pemetaan wilayah sehingga pencegahan dapat segera dilakukan, terutama di daerah padat penduduk dan sentra-sentra ekonomi," ujar ahli biomolekuler Fima Inabuy, Sabtu (13/6).
Mulai Senin (15/6), Fima memberi pelatihan kepada 20 orang anggota tim pool test. Dengan demikian, akan makin banyak orang di NTT yang mampu mengoperasikan mesin tersebut.
"Mimpi saya, NTT menjadi contoh salah satu provinsi di Indonesia yang mengatasi penyebaran covid-19 dari hulu, dan saya sendiri ingin membuktikan bahwa kita bisa melakukan inovasi di luar protokol WHO, dan meyakinkan bahwa ada alternatif lain yang lebih terjangkau dalam menangani wabah ini," ujar anggota Forum Academica NTT tersebut,
Anggota Forum Academia lainnya, Dominggus Elcid Li mengatakan NTT mungkin akan menemukan jalan keluar untuk Indonesia, terutama berhadapan dengan persoalan health security tanpa ada jaminan kapan bakal persoalan tersebut selesai.
"Keinginan saya ketika memasuki periode adaptasi kebiasaan baru, NTT sudah punya peralatan yang mengantisipasi kemungkinan terjadinya out break, dan test swab massal adalah salah satu jalan keluarnya, dan tidak mungkin roda ekonomi bergerak tanpa ada jaminan kesehatan yang memadai," katanya. (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved