Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kawasan Malioboro Terancam Ditutup

Ardi Teristi
09/6/2020 05:10
Kawasan Malioboro Terancam Ditutup
Sejumlah warga bersepeda di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, DI Yogyakarta, kemarin.(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansya)

GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono meminta kesadaran pengunjung kawasan Jalan Malioboro untuk mematuhi protokol kesehatan. Jika tidak, Sultan membuka opsi untuk menutup kawasan itu.

Opsi tersebut disampaikan Sultan menyikapi keramaian di pusat Kota Yogyakarta tersebut pada Minggu (7/6). Menurutnya, ia sempat berkeliling dan melintasi Jalan Malioboro.

“Mereka (pengunjung Malioboro) kongkokongko tidak mengenakan masker,” ungkap Sultan dalam bahasa Jawa kepada wartawan di DPRD DIY, kemarin.

Oleh karena itu, pada Minggu malam, Sultan juga telah menghubungi Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji untuk menertibkan masyarakat yang tidak melaksanakan protokol kesehatan.

Menurut Gubernur, jika di kawasan Malioboro terjadi penyebaran virus korona baru, penelusurannya akan berat, terlebih jika ada yang berasal dari luar DIY. “Jadi, jangan sampai saya close (Malioboro),” lan­jutnya,

Sultan kembali mengingatkan masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan jika terpaksa harus keluar rumah agar penyebar­an covid-19 gelombang kedua bisa diantisipasi, antara lain harus mengenakan masker.

Selain itu, pedagang kaki lima (PKL) maupun pegawai toko-toko yang buka juga harus mengenakan masker dan menyediakan fasilitas cuci tangan.

Ia menegaskan jika pengunjung Malioboro tetap tidak patuh, pekan depan ia akan menutup kawasan tersebut. “Saya akan menempuh itu karena risikonya terlalu besar,” pungkasnya.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat, ia akan menempatkan petugas di sepanjang Malioboro.

Gencarkan edukasi

Sejumlah daerah menggencarkan sosialisasai dan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran covid-19 pada era kenormalan baru.

Di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan, sosialisasi gencar dilakukan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa.

Sosialisasi protokol kesehatan menuju penormalan baru dilakukan di area publik seperti di pasar-pasar tradisional. Selain itu, penjagaan wilayah perbatasan Muba juga diperketat.

Bahkan, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, segera menggodok peraturan daerah (perda) untuk memperkuat tatanan kenormalan baru produktif dan aman covid-19 atau kenormalan baru.

Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan perda itu diharapkan dapat menuntun kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi aturan-aturan pada masa kenormalan baru.

Penerapan protokol kesehatan yang diperketat juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Cianjur dan Purwakarta, Jawa Barat, serta Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.

Pemerintah Provinsi Bali bahkan telah memulai tatanan Bali era baru. Apel disiplin yang sebelumnya rutin dilaksanakan di halaman kantor gubernur setiap Senin awal bulan, kemarin, dilaksanakan melalui virtual. (LD/RS/YH/DW/BB/RZ/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya