Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELAKU usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Banyuwangi, khususnya kue kering bisa tersenyum lebaran ini. Di saat wabah korona merebak, permintaan kue kering jelang lebaran tidak terdampak korona atau Covid-19.
Hal itu diungkapkan salah satu pelaku UMKM di Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Nur Hadi. Dia mengaku, menjelang hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah permintaan kue kering terus semakin meningkat.
"Alhamdulilah kalau di sini tidak terdampak covid-19, buktinya permintaan semakin banyak. Kami malahan sampai kualahan," kata Nur saat ditemui Media Indonesia di rumah produksinya, Selasa (19/5)
Selama 15 hari ini terakhir ini, jelas dia, pihaknya sudah menghabiskan sekitar 50 sak bahan kue seperti tepung dan bahan pembuat kue kering lainya, guna untuk memenuhi permintaan kue di pasar.
"Sampai sekarang ada 50 sak tepung yang kita habiskan. Ini belum lagi gula, telur dan bahan-bahan kue kering lainya,"ungkapnya.
Lebih lanjut Nur mengungkapkan, usaha yang ia geluti selama berpuluh-puluh tahun ini, berasal dari kedua orang tuanya. Sehingga dalam proses pemasaranya tidak kebingugan. Para pelanggan rata-rata langsung datang ke rumahnya.
"Usaha kue kering ini sudah kami jalankan berpuluh-puluh tahun, meskipun tidak Hari Raya Idul Fitri kami tetap produksi, dan untuk pembeli kebanyakan mereka semua datang sendiri, karena memang usaha ini sudah dikenal," katanya.
Diakuinya beberapa waktu lalu, memang usaha kue kering yang ia geluti ini terdampak Covid-19, namun dampak tersebut tidak begitu lama. Kendati demikian pihaknya saat ini masih tetap produksi meskipun di tengah pandemi Covid-19 berlangsung.
Selain itu, meskipun produksi tahun ini tidak seperti tahun lalu, namun ia tetap bersukur lantaran masih bisa produksi dan masih bisa memperkerjakan lima karyawan.
Sementara, itu dalam 1 bungkus kue kering seperti kue bolu, Ia jual dengan harga Rp19 ribu. "Satu bungkus isinya ada 50 an, kalau dari sini langsung harganya Rp19 rb. Tapi kalau di pasar dan di toko-toko harganya beda-beda tergantung pemilik toko itu mau jual berapa," katanya. (OL-13)
Baca Juga: Jelang Lebaran, Penyaluran Bansos Tunai Dikebut
Baca Juga: Masuk Zona Hijau Majalengka Gelar Sholat Ied
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Secara hukum Islam, uang THR anak adalah hak anak bukan milik orangtua. Uang tersebut sebaiknya digunakan untuk kepentingan mereka sendiri.
Koleksi ini memiliki motif geometris khas Maroko.
Menjelang Lebaran, jaga kebugaran anak agar mereka bisa merayakan hari kemenangan dengan gembira dan siap diajak bersilaturahmi. Yuk, ikuti kiatnya!
Saat perayaan Idulfitri, kaum perempuan, khususnya para ibu, umumnya menjadi lebih sibuk. Baju Lebaran yang simpel dan elegan cocok untuk kelancaran aktivitas sekaligus menjaga penampilan.
Apa saja yang perlu dilakukan agar Lebaran tetap lancar tanpa bantuan ART di rumah? Mari simak kiat berikut.
Kue kering ini senantiasa menemani pada saat lebaran, natal, tahun baru, atau bahkan hanya sekadar menjadi camilan sehari-hari di ruang tamu.
Nastar adalah kue kering khas yang memiliki rasa manis, sedikit asam dari nanas, serta tekstur yang lembut dan lumer di mulut. Cocok sebagai camilan spesial untuk berbagai perayaan.
J&C adalah brand kue kering Kota Bandung yang dibuat tanpa bahan pengawet dengan cita rasa yang khas,
ANEKA pilihan kue tradisional khas Minang dengan harga terjangkau tersedia di Lapak Kue Lebaran yang berada di Parkiran Barat Pasar Pusat Padang Panjang.
Kue lebaran produksi rumahan biasanya tidak memasang masa kedaluwarsa
DINAS Kesehatan Kabupaten Bekasi meminta warga setempat waspada dalam membeli kue kering dari industri rumahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved