Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Peneliti di UGM menemukan cara agar masker N95 bisa digunakan
berulang-ulang oleh paramedis. Dengan langkah ini, kelangkaan dan mahalnya harga masker N95 bisa diatasi.
Cara yang dimaksud adalah dengan mensterilisasi masker N95 menggunakan tenaga gelombang sinar ultraviolet C (UV-C) yang dipaparkan selama lima menit. Cara ini terbukti mampu membunuh kuman dan virus Covid-19 pada masker yang sudah dipakai.
Salah seorang anggota tim peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Trisasi Lestari mengatakan, tim peneliti telah membuat alat bernama UV Box. Pembuatan alat ini bekerja sama dengan peneliti dari Fakultas Teknik UGM dengan pembuatan dimulai awal April dan selesai dalam sebulan.
Produksi alat UV Box dikerjakan oleh perusahaan startup MicroMachina yang didirikan oleh sekelompok mahasiswa Teknik UGM dan juga didukung oleh alumni FK UGM angkatan 1998. Beberapa box diberikan kepada RS dan puskesmas yang membutuhkan di DI Yogyakarta. ''Di dalam alat ini, kita gunakan gelombang sinar UV-C dengan panjang gelombang antara 250-270nm," jelas dia lewat siaran pers, Sabtu (16/5).
Cara ini terbukti mampu merusak langsung DNA dan RNA bakteri atau virus sehingga efeknya mematikan bakteri dan virus.
Proses sterilisasi masker dengan menggunakan paparan sinar ultraviolet UV-C ini memakan waktu kurang lebih lima menit untuk membunuh kuman dan virus yang menempel. ''Untuk box yang kami buat ini, dengan waktu sterilisasi 5 menit sudah terbukti tidak ada kuman yang tumbuh,'' lanjut dia.
Anggota tim yang lain dari Fakukltas Teknik UGM, Eka Firmansyah menambahkan, sterilisasi dengan memanfaatkan sinar ultraviolet-C (UV-C) adalah salah satu metode yang biasa dilakukan untuk melakukan dekontaminasi bakteri atau virus. ''Paparan sinar UV dengan dosis yang tepat, tidak berlebihan, dapat mengurangi risiko kerusakan filter masker N95 sehingga lebih aman untuk digunakan secara berulang,'' katanya.
Ada dua disain UV Box yang dibuat. Desain pertama berdimensi internal 40 cm x 40 cm x 30 cm dan dimensi eksternal 40 cm x 40 cm x 40 cm. Dimensi ini memungkinkan sterilisasi dengan volume 48 liter yang dapat mensterilisasi 9 masker N95.
Disain kedua berdimensi eksternal 35 cm x 15 cm x 15 cm dan dimensi eksternal 45 cm x 15 cm x 17 cm. Dimensi ini memiliki bilik sterilisasi dengan kapasitas 7,8 liter yang dapat mensterilkan 3 buah masker N95.
Alat sterilisasi ini tidak hanya bisa diperuntukkan pada masker, namun juga bisa digunakan pada alat medis lainnya seperti gunting, pisau bedah, dan kasa. Namun, pihaknya belum mengukur waktu yang dibutuhkan untuk membunuh kuman ataupun virus jika dipakai untuk sterilisasi alat-alat tersebut. Jika memakai asumsi, kata dia, untuk membunuh kuman atau virus di alat-alat itu dibutuhkan lama paparan 5-10 menit.
Alat ini rencananya akan distribusikan ke beberapa puskesmas dan RS di Yogja, termasuk Lab Mikrobiologi FKKMK tempat alat ini diuji coba. UV Box akan terus dikembangkan agar bisa diproduksi secara massal.
''Mudah-mudahan nanti bisa diproduksi dengan harga yang lebih murah juga sehingga terjangkau dan bisa tersedia di seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan lain di Indonesia,'' kata dia. (AT/OL-10)
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Masker tepung beras dan yoghurt viral sejak tahun 2024 karena banyak konten kreator kecantikan yang mencoba tren yang populer di Korea Selatan (Korsel) itu.
Selain berdebu, tempat penampungan hewan kurban di pinggir jalan sering kali kurang bersih dan berbau menyengat.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Saat digunakan di kulit, panthenol secara alami akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin B5.
Infeksi HMPV dan Influenza A tidak hanya menyebabkan gejala ringan seperti flu, tetapi juga komplikasi serius, termasuk pneumonia, bronkitis, hingga gagal napas.
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved