Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DUA anggota kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tewas dalam baku tembak dengan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (15/4). Dalam baku tembak tersebut, seorang polisi mengalami luka terkena tembakan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa ini berawal dari adanya penembakan yang terjadi di halaman Bank Mandiri Syariah di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, sekitar pukul 09.15 WITA. Di lokasi ini, kedua pelaku menembak seorang anggota kepolisian, Briptu Ilham yang akan melakukan penhjagaan di bank tersebut.
Kedua pelaku kemudian berusaha merebut senjata yang dibawa Briptu Ilham. Namun usaha tersebut gagal dan kedua pelaku kemudian melarikan diri setelah seorang anggota kepolisian yang sedang melintas di lokasi kejadian, melepaskan tembakan.,
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto yang dikonfirmasi menjelaskan, petugas kemudian melakukan pengejaran kedua pelaku. Dalam pengejaran di dalam Kota Poso sempat terjadi baku tembak sehingga membuat warga yang ada di sekitar lokasi baku tembak panik.
Kedua pelaku tersudut di puncak Gunung Jakan yang terletak di Jalan Lingkar Dalam Poso Kota ruas Moengko-Lembomawo. Di puncak gunung itu, lanjut Didik, kembali terjadi baku tembak hingga akhirnya kedua pelaku tewas di tempat. "Anggota di lapangan terpaksa melakukan penindakan tegas karena keduanya melakukan perlawanan," terang Didik.
Dari kedua anggota MIT tersebut, ditemukan bom rakitan yang terlilit di badan keduanya. "Jadi ada bom aktif juga di badan keduanya," jelas
Didik.
Kedua pelaku, Ali alias Darwin Gobel dan Muis Fahron alias Abdullah, adalah anggota kelompok MIT yang telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus terorisme Poso. Mereka pun diketahui bergabung bersama MIT sejak 2018 silam.
"Mereka adalah anak buah Ali Kalora. Sudah masuk DPO juga. Untuk motif penembakan di Bank Mandiri Syariah masih didalami. Termasuk seperti apa peran keduanya di dalam MIT," ungkap Didik.
Saat melakukan penyisiran di sekitar kawasan Gunung Jakan, Satgas menemukan sebuah pondok yang diduga jadi tempat persembunyian kedua pelaku. Dari dalam pondok yang digeledah, polisi menemukan sejumlah berupa amunisi, bom rakitan aktif, dan sebuah motor matic tanpa plat.
"Barang buktinya lainnya termasuk dengan sejumlah bom rakitan yang dililit di badan kedua anggota MIT," imbuh Didik. (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved