Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan saat ini DIY telah menganggarkan dana Rp246 miliar untuk penanganan tiga aspek terdampak wabah covid-19, yakni kesehatan, ekonomi, dan jaring pengaman sosial.
Saat ini, kata Sri Sultan, DIY telah menetapkan status tanggap darurat sehingga sudah memenuhi syarat untuk melakukan realokasi anggaran. Namun, jelas Sri Sultan, pihaknya tidak ingin buru-buru mencairkan anggaran untuk membantu masyarakat yang terdampak wabah Covid-19.
"DIY masih menunggu pemerintah pusat agar bantuan nantinya tidak tumpang tindih. Jangan sampai Jakarta memberi, kita juga memberi," kata Sri Sultan, di Yogyakarta, Selasa (14/4).
Menurut Sri Sultan, Pemda DIY telah menerbitkan status tanggap darurat dan tidak terpengaruh dengan Keppres Bencana Nasional. Dikatakan, hingga saat ini DIY sudah dapat melakukan realokasi anggaran karena sudah menyatakan tanggap darurat.
Terkait desakan ke pusat untuk mempercepat data penerima bantuan jaring pengaman sosial, Sultan mengatakan hal tersebut belum akan dilakukan. Namun, DIY siap mengalokasikan anggaran untuk bantuan sosial warga terdampak.
Di sisi lain, Pemkab Gunungkidul mengalokasikan dana sebesar Rp10,144 miliar untuk program jaring pengaman sosial bagi kelompok rentan selama masa tanggap darurat covid-19. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Siwi Indriyanti menjelaskan pasien covid-19 pun akan mendapat bantuan sebesar Rp300 ribu per KK. (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved