Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KRISIS elpiji ukuran 3 kg (kilogram) di kawasan Provinsi Aceh sudah berlanjut hingga dua pekan terakhir. Ironisnya kelangkaan bahan bakar utama kebutuhan dapur itu ditengah masyarakat sedang menghadapi covid-19.
Pantauan Media Indonesia sejak sepekan terakhir di Kabupaten Pidie, warga sibuk mencari elpiji tabung mirip melon itu. Bahkan pangkalan atau distributor resmi yang mereka singgahi, banyak yang tutup atau sedang tidak melayani pembeli.
Ketika ditanyakan, si pemiliknya mengaku gas sedang tidak ada barang. Kemudian di pintu gudang atau pada bagian depan kedai pengecer tertera tulisan, gas habis.
Bila berpatokan kepada keterangan si pengecer dan melihat tulisan yang dipasang itu, seolah olah benar stok gas ditempat usahamya sudah habis. Ironisnya para distributor sudah menjadi kebiasaan menjual gas bersubsidi itu kepada kios atau pengecer liar.
Modus yang mereka lakukan adalah dengan cara membuka segel penutup pentil. Seolah olah yang mereka angkut dengan menggunakan becak atau mobil bak terbuka itu adalah tabung kosong.
"Di pangkalan harga eceran tertinggi (HET) elpiji melon 3 kg itu Rp18 ribu per tabung. Tapi pihak pangkalan tidak mau menjual di pangkalan kepada masyarakat seharga itu. Mereka lebih suka menjual kepada pengecer liar seharga Rp 25 ribu- Rp27 ribu per tabung. Kemudian para pengecer liar menjual sembunyi-sembunyi kepada warga berkisar Rp28 ribu- Rp40 ribu per tabung,'' tutur Muslim, warga di Kabupaten Pidie, Minggu (5/4).
Akibat penimbunan dan permainan harga tersebut, sebagian warga miskin tidak lagi menggunakan elpiji melon sebagai bahan bakar dapur keluarga. Mereka terpaksa kembali menghunakan kayu sebagai bahan bakar masak. Apalagi untuk mencari gas yang tidakenentu itu sangat sulit saat kondisi sedang dilanda covid-19 sekarang ini.
"Saya sudah sepekan ini, mencari ke beberapa kedai yang biasanya menjual gas 3 kg. Tapi mereka bilang tidak ada. Sekarang terpaksa harus menggunakan kayu bakar,'' tutur Sapiah, Warga Desa Blang Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Pidie Jaya. Warga Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Pirak Timu dan Kecamatan Paya Bakong, harus rela membeli epiji 3 kg berkisar Rp30 ribu-Rp40 ribu per tabung.
"Di satu sisi kami diimbau jangan pergi jauh jauh dan menghindari tempat ramai. Di sisi lain penyaluran gas 3 kg saja amburadul sehingga sanggup dipermainkan oleh pedagang nakal" kata Hadijah, ibu rumah tangga di Desa Aron Pirak, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara. (OL-2)
Tiga orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit akibat ledakan tabung gas di sebuah rumah di Jalan Tipar Cakung Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Ledakan hebat terjadi di tempat yang diduga menjadi lokasi pengoplosan gas elpiji di kawasan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Ledakan tabung gas elpiji 3 kilogram terjadi di Jalan Kertajaya IV Dalam, RT 017/14, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/8) pagi.
LEDAKAN tabung gas elpiji 3 kilogram, terjadi di Jalan Kertajaya IV Dalam, RT 017 RW 14, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/8/2024) subuh.
Dua rumah hancur atau rusak berat, dan tiga mobil juga mengalami kerusakan akibat ledakan di sebuah rumah di Perumahan Taman Kencana, Cengkareng, Jakarta Barat,
Hasil pemeriksaan, sumber ledakan berasal dari kebocoran tabung gas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved