Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Tebalnya hujan abu Merapi yang menyelimuti jalan jalan di Kabupaten Boyolali, disikapi Polres Boyolali dengan tindakan membersihkan abu tebal dari jalanan, menggunakan water cannon.
"Ya agar tebaran abu Merapi tidak membahayakan pengguna jalan, yang terganggu pandangan saat lewat," tukas Wakapolres Boyolali, Donny Eko Listianto di sela-sela pemberangkatan Mobil Rantis Gatot Kencana untuk menyemprotkan air di jalan protokol Kota Boyolali, Selasa siang (3/3).
Upaya membersihkan abu yang melekat di ruas ruas jalan itu diikuti gabungan personel staf dan Sat Sabhara, Sat Lantas, Sat Bimas serta Polsek Boyolali Kota.
Dipimpin langsung Wakapolres Boyolali Kompol Donny Eko Listianto, bersama Kapolsek Kota, kepolisian juga membagikan masker kepada pengguna jalan dan dilanjutkan pembersihan debu di sepanjang jalan protokol Boyolali dengan menggunakan mobil penyemprot air Rantis Gatot Koco milik Polres Boyolali.
Polres Boyolali juga mengerahkan anggotanya untuk membagikan masker, sebagai bantuan agar pernafasan parar pengguna jalan tidak terganggu karena dampak erupsi Merapi.
Kompol Donny menghimbau masyarakat agar tidak resah dan selalu waspada, serta mentaati himbauan para petugas yang memandu di jalan, agar tidak tergesa-gesa selama dalam perjalanan yang pandangannya terganggu debu Merapi. Donny juga meminta masyarakat tidak percaya dengan berita hoaks, terkait erupsi Merapi pada Selasa pagi, dan tetap beraktifitas normal.
Saat ini Polres berkoordinasi dengan BPBD Boyolali dan institusi terkait yang berhubungan dengan kebencanaan, ikut memantau ancaman bahaya erupsi.
Polres Boyolali melalui Polsek di lereng Merapi mengeluarkan himbauan agar dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.
''Dihimbau kepada seluruh Masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif, dan mewaspadai bahaya luncuran lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," katanya. (WJ/OL-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved