Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
ALBA nama yang diberikan kepada Orangutan Albino, orangutan berwarna putih merupakan satu-satunya di dunia akhirnya bisa beradaptasi di hutan liar setelah satu tahun lebih dilepaskan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah sejak 18 Desember 2018.
Alba sudah bisa beradaptasi pada saat tim melakukan pelepasliaran 3 orangutan hasil rehabilitasi. Salah satunya dengan orangutan bernama Unyu. Tim yang terdiri dari Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, bekerja sama dengan mitra Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival Foundation) menyaksikan pertemuan kembali Unyu dengan Alba.
Kejadian ini sangat menggembirakan, mengingat Alba dan Unyu sebelumnya bersama menjalani proses rehabilitasi di Yayasan BOS Nyaru Menteng.
Direktur KKH Indra Exploitasia, menyambut gembira peristiwa ini, dan mengatakan bahwa hal tersebut adalah pertemuan yang sangat menarik.
"Tim PRM yang terdiri dari rekan-rekan Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, dan Yayasan BOS, saya minta untuk terus mengamati perkembangan Alba ini sampai tiga bulan ke depan. Kami benar-benar ingin memastikan Alba bisa hidup mandiri dan sejahtera di hutan Taman Nasional ini," ujarnya.
Kepala BTNBBBR Agung Nugroho menambahkan, Tim PRM terdiri dari orang-orang terpilih, sebagian besar di antaranya masyarakat lokal, yang bertugas untuk memastikan para orangutan yang dilepasliarkan di Taman Nasional ini hidup liar namun sejahtera. Partisipasi mereka juga menjamin keberlanjutan program, satu hal yang sangat penting dalam upaya pelestarian alam, dan keanekaragaman hayati.
"Saya menerima laporan bahwa Alba ini setiap kali diamati tampak bisa menjelajah jauh, makan berupa pakan alami banyak sekali, dan membuat sarang di mana-mana. Ia juga bersosialisasi dengan orangutan lain yang telah lebih dulu dilepasliarkan di hutan ini. Itu adalah hal yang sangat membahagiakan. Kami semua berharap Alba terus bertahan hidup liar di hutan ini, sesuai kodratnya sebagai satwa liar," tuturnya.
Sementara itu, CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk bekerja bersama dengan Direktorat KKH, dan BTNBBBR dalam melaksanakan pengamatan, dan pemantauan orangutan hasil pelepasliaran di taman nasional ini.
"Melalui upaya bersama ini, akan meningkatkan kesuksesan upaya pelestarian orangutan, dan habitatnya, khususnya di Kalimantan Tengah," ungkapnya.
baca juga: PUPR Minta Setop, Pembangunan KA Cepat Bandung-Jakarta Berlanjut
Seperti diketahui tiga tahun lalu, tepatnya 29 April 2017 Kalteng pernah dihebohkan dengan ditemukannya seekor orangutan berjenis albino di Desa Tanggaring, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, Kalteng. Orangutan bewarna putih dan disinyalir satu-satunya di dunia sebagai orangutan albino kemudian diberi nama Alba. Setelah hampir dua tahun dilakukan Pusat rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Palangka Raya, akhirnya 18 Desember 2018 Alba kembali dilepas liarkan ke habitat alaminya di TNBBBR Kabupaten Katingan, Kalteng. (OL-3)
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendapatkan laporan dari pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa langka hampir punah, orangutan.
Penelitian University of Warwick mengungkap orangutan liar melakukan vokalisasi dengan kompleksitas berlapis, seperti komunikasi manusia.
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke kawasan konservasi dan rehabilitasi orang utan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.
Kehadiran bayi orangutan ini menambah koleksi satwa orangutan Kalimantan di Bandung Zoo menjadi enam ekor saat.
Enam orangutan yang telah menjalani proses rehabilitasi intensif di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng dilepasliarkan.
Orangutan jantan Aben, Muaro, Onyo, Batis, dan Lambai juga memiliki riwayat penyelamatan yang hampir sama ketika diselamatkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved