Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Belasan siswa SMKN Pertanian Pembangunan Cianjur, Jawa Barat, yang sedang bekerja paruh waktu di Jepang mengeluh kesulitan mendapatkan masker. Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran lantaran mereka ketakutan terpapar virus korona.
Siti Fety Fatimah, guru di SMKN Pertanian Pembangunan mengatakan ada 10-12 pelajar SMKN Pertanian Pembangunan yang sedang bekerja paruh waktu di Jepang.
"Berdasarkan informasi dari anak didik kami, stok masker di Jepang memang sedang darurat. Tapi kondisi mereka dalam keadaan sehat. Insya Allah, anak didik kami dapat bertahan sampai nanti pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat wal afiat," kata Siti kepada Media Indonesia, Rabu (26/2).
Baca juga: PKBM Harus Bisa Dongkrak Kualitas SDM di Cianjur
Apalagi, imbuh Siti, dari informasi yang didapatnya, kalangan yang rentan terpapar virus korona biasanya orang lanjut usia.
Walau begitu, Siti tetap memantau kesehatan murid-muridnya dengan terus berkomunikasi. "Kami terus pantau perkembangannya dengan berkomunikasi," tandasnya.
Ali, pengajar di SMKN Pertanian Pembangunan Cianjur menambahkan keberadaan pelajar SMKN Pertanian Pembangunan di Jepang dalam rangka kerja paruh waktu untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di sekolah.
Saat ini, menurutnya, mereka mengalami kekurangan persediaan masker karena banyak dibeli masyarakat yang khawatir terpapar virus korona.
"Saya tahu persediaan masker mulai berkurang di sana, tapi sejauh ini kondisi anak didik kami di Jepang sehat. Saya berharap ada yang mau membantu menyumbangkan masker, karena stok di Jepang informasinya sudah habis," jelas Ali. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved