Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tasikmalaya Bersiap Miliki Dua Desa Wisata Unggulan

Kristiadi
26/2/2020 17:46
Tasikmalaya Bersiap Miliki Dua Desa Wisata Unggulan
Destinasti objek wisata batu Mahpar di Kampung Tegal Munding, DesaLinggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.(MI/Adi Kristiadi)

PEMERINTAH Kabupaten Tasikmalaya tengah mengembangkan industri pariwisata berbasis desa dan akan dibentuknya menjadi dua desa wisata unggulan tahun ini. Pengembangan kawasan wisata lainnya akan menggunakan dana desa, dan mereka juga nantinya dapat membangun infrastruktur pembangunan.

Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan kajian untuk memilih dua desa dan nantinya akan dikembangkan menjadi desa wisata. Nantinya, dua desa itu akan dibangun mulai dari infrastruktur supaya ada kesadaran masyarakat akan pariwisata tapi semuanya itu melalui pembinaan terlebih dahulu.

"Untuk keseluruhan permasalahan mulai dari infrastruktur sampai pembinaan masyarakat kita coba, karena selama in belum tentukan desa mana saja yang akan tapi masih dalam kajian. Karena, dua desa akan dicanangkan menjadi desa wisata dan diberikan anggaran dari pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar)," katanya, Rabu (26/2020).

Menurutnya dua desa yang akan dicanangkan menjadi desa wisata akan diberikan anggaran dan nantinya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Namun, sektor pariwisata tersebut sekarang ini sedang dikembangkan pemerintah daerah untuk menjadi sumber pendapatan utama secara nasional karena di Kabupaten Tasikmalaya dikenalnya memiliki potensi besar dalam sektor wisata.

"Banyak potensi yang belum tergali apalagi ada manfaatnya untuk kesejahteraan warga. Akan tetapi, dengan rencana dibentuk desa wisata ada harapan industri pariwisata terangkat dan sekarang ini masih memiliki potensi wisata paling kaya di wilayah Priangan Timur hingga umumnya di Jabar," ujarnya.

Ade mengungkapkan, untuk pengembangan kawasan pariwisata pemerintah daerah tetap akan membangun induknya tetapi sekarang ini masih adanya keterlambatan terutama potensi yang belum tergali. Karena, setiap dana desa secara keseluruhan mendapatkan dana rata-rata Rp 1,2 miliar dan pengembangan wisata harus dilakukan sesuai program pemerintah.

"Memang di Kabupaten Tasikmalaya sekarang ada keterlambatan dalam mengembangkan potensi, karena saya baru menjabat bupati ini sekarang dan memang mereka semuanya itu lupa tanpa membangun induknya terlebih dulu dan sekarang akan mendorongnya supaya ada pendapatan anggaran daerah dari pariwisata tersebut," pungkasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya