Petisi Bumi Menggugat dari HPSN di TPA Leuwigajah

Devi Gunawan
21/2/2020 21:31
Petisi Bumi Menggugat dari HPSN di TPA Leuwigajah
Yayasan Kick Andy memberikan bantuan kepada anak-anak SD yang tinggal di Kampung Cirendeu.(MI/Devi Gunawan)

YAYASAN Kick Andy bekerjasama dengan NEMov Foundation mengadakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jumat (21/2).

Peringatan HPSN 2020 yang turut mengandeng Get Plastic bersama masyarakat Adat Kampung Cireundeu ini diselenggarakan tepat di titik nol terjadinya bencana yang ditimbulkan oleh kelalaian manusia dalam tata kelola sampah.

HPSN 2020 diisi dengan beragam kegiatan di antaranya pameran karya hasil olahan sampah, talkshow Menapak Jejak TPA Leuwi Gajah, Menjaga Alam Demi Masa Depan, workshop, pelatihan lingkungan hidup, pementasan musik tradisional, pertunjukan teater dan lainnya.

Perwakilan NEMov Foundation sekaligus ketua pelaksana, Christopher Patrick mengungkapkan, peringatan yang mengambil tema Smara-Wiloka-Giring ini merupakan ruang refleksi bagi stakeholder terhadap kondisi dan permasalahan sampah serta merumuskan strategi bersama demi kehidupan yang lebih baik.

"Dalam peringatan HPSN kali ini, kami berkolaborasi dengan berbagai komunitas peduli lingkungan, institusi pendidikan, pemerintahan dan
stakeholder lainnya," kata Christopher.

Dalam kesempatan ini, pihaknya mengajak masyarakat, pemerintah dan komunitas yang hadir untuk ikut menandatangani petisi Bumi Menggugat 2020 agar tak terulang tragedi longsor TPA Leuwigajah yang telah merenggut korban ratusan jiwa.

"Tujuan petisi ini mendorong semua lapisan, terutama pemerintah untuk lebih memperhatikan lingkungan dan menerapkan managemen pengolahan sampah yang lebih baik demi masa depan generasi bangsa ini," jelasnya.

Sekda Kota Cimahi, Dikdik S Nugrahawan mengharapkan, melalui peringatan HPSN 2020, semua pihak bisa lebih peduli terhadap isu lingkungan hidup, khususnya dalam pengelolaan sampah.

"Apa yang terjadi 15 tahun lalu harus menjadi catatan bagi kita agar lebih bijak menyikapi lingkungan hidup," kata Dikdik.

Ke depannya, Pemkot Cimahi akan mengubah eks TPA Leuwigajah menjadi kawasan terbuka hijau. Agar tak terulang kejadian serupa, Dikdik juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga.

"Dinas Lingkungan Hidup akan mengedukasi secara intensif kepada masyarakat sehingga pengurangan sampah bisa berjalan di Cimahi," tambah Dikdik.

Dalam kesempatan ini, Yayasan Kick Andy turut menyerahkan bantuan kepada anak-anak SD yang tinggal di Kampung Cirendeu. Adapun bantuan yang diserahkan di antaranya bola sepak sebanyak 20 buah, sepatu 150 pasang, buku tulis 100 pak dan tas 150 buah.

Seperti diketahui, 15 tahun yang lalu atau tepatnya 21 Februari 2005 telah terjadi tragedi longsor sampah di TPA Leuwigajah akibat ledakan gas metan hasil dari gunungan sampah.

Tidak hanya merenggut korban jiwa sebanyak 157 orang, kejadian ini menyebabkan Kampung Cilimus dan Kampung Pojok menghilang dari peta karena tertimbun longsoran sampah.

Setelah bencana itu, pemerintah menetapkan status bencana nasional dan kemudian setiap tanggal 21 Februari dicanangkan oleh pemerintah sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya