Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Tabanan berinisiatif membeli 517 babi dari peternak dan masyarakat. Hal itu bertujuan untuk meringankan beban peternak dan masyarakat Tabanan setelah merebaknya virus babi di wilayah tersebut.
“Jadi program ini saya buat adalah reaksi cepat, karena kita ingin meringankan derita peternak kita yang rugi besar gara-gara suatu virus yang melanda begitu cepat. Virus ini kecepatannya begitu cepat ketimbang virus rabies. Rabies 80%, tapi ini 100%,” ungkap Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti saat membuka kegiatan Mepatung Masal di depan Kantor Bupati Kabupaten Tabanan, Selasa (18/2).
Baca juga: Ada Temuan Virus Flu Babi di Timor Leste, NTT Siaga
Bupati Eka menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari rapat antisipasi yang telah dilakukan sebelumnya, yakni pada Kamis (13/2) lalu. Dalam diskusi tersebut disepakati bahwa Pemkab akan membantu meringankan beban peternak dan masyarakat Tabanan. Terkait dana pembelian daging babi dibebankan kepada para ASN di lingkungan Pemkab Tabanan, dana yang terkumpul sekitar Rp1,5 miliar.
“Anggarannya cukup besar, namun ini adalah kegiatan yang mengandung karma baik. Di samping kita berbagi tetapi juga menabung karma baik membantu peternak di Tabanan untuk bisa tersenyum, khususnya di Hari Raya Galungan ini,”lanjut Bupati Eka.
Ke depan, ia berharap kegiatan itu bisa terus dilakukan, tidak harus menunggu ada bencana atau penyakit. Ditegaskannya ini murni untuk kegiatan sosial untuk seluruh masyarakat Tabanan.
Bupati Eka menegaskan bukan hanya beberapa OPD, jika sudah menyangkut masyarakat, semua OPD harus gotong-royong dan bekerja sama. Karena menurutnya, bagaimanapun Tabanan ini adalah milik semua.
“Jadi untuk kedepannya saya harapkan OPD terkait agar lebih ketat mengawasi menyebarnya virus ini. Dan kita sudah arahkan juga sampai camat hingga kepala desa, jangan sampai ada lagi bibit-bibit dari luar masuk lagi, termasuk penguburannya. Kalau ada babi yang mati jangan dibuang ke sungai, tapi kubur dalam-dalam,” imbuhnya.
Sebelumnya Kadis Pertanian Tabanan, I Made Budana melaporkan sesuai data yang ia terima bahwa di Tabanan tercatat ada lebih dari 550 ekor babi yang mati karena terserang virus. Pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi sekaligus pembinaan sebagai upaya untuk menekan peredaran virus ini.
“Untuk itu kami sudah melakukan langkah langkah atau antisipasi sesuai dengan imbauan dari Pemerintah Pusat. Kita sudah bersurat ke Kecamatan kepada rekan rekan kita, khususnya puskeswan kita dan para dokter hewan kita yang bertugas di kecamatan untuk bersurat melakukan sosialisasi dan pembinaan pembinaan kepada peternak kita,” lapor Budana.
Terkait dengan antisipasi, pihaknya juga dikatakannya telah melakukan pengadaan disenfektan sesuai arahan Bupati Eka. Pada anggaran 2020 ini, pihaknya telah mengadakan sebanyak 36 liter disenfektan, sebagai upaya antisipasi.
“Mudah mudahan bisa cair segera mungkin. Atas inisiatif Bupati juga kita melakukan mepatung bersama sesuai perintah Bupati dan sesuai dengan kesepakatan kita yang merupakan kebijakan dari masing masing OPD. Daging babi ini aman untuk dikonsumsi, yang penting pemasakannya benar,” tambah Budana. (OL/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved