Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Atraksi Budaya Jateng 2020 Angkat Pariwisata Wonosobo

Retno Hemawati
16/2/2020 19:21
Atraksi Budaya Jateng 2020 Angkat Pariwisata Wonosobo
Sejumlah pemain gamelan mengiringi penari yang menarikan tarian Lengger Sulasih.(ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

DINAS Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah menggelar Atraksi Budaya Jateng 2020 untuk mengangkat potensi budaya serta pariwisata di Kabupaten Wonosobo.

Atraksi budaya yang menampilkan Tari Lengger Solasih, Tari Emblek, Tari Topeng, dan Sendratari Carica itu berlangsung di Alun-Alun Kabupaten Wonosobo, Minggu (16/2), dan disaksikan ratusan warga.

Perwakilan dari Disporapar Jateng sekaligus pengasuh Sanggar Tari Greget, Yoyok Bambang Priyambodo, mengatakan bahwa tujuan digelarnya Atraksi Budaya Jateng 2020 ini sebagai salah satu upaya melestarikan kesenian dan kebudayaan dari Kabupaten Wonosobo, sekaligus mengangkat potensi pariwisata setempat.

Ia mengungkapkan Pemprov Jateng terus mendorong seluruh kabupaten/kota untuk mengembangkan potensi budaya dan pariwisata yang ada di daerah masing-masing.

"Kami sangat tertarik dengan banyaknya jenis topeng yang dimiliki Wonosobo, berdasarkan catatan kami sementara terdapat 65 jenis topeng dan tiap topeng memiliki karakteristik masing-masing. Ada Alusan, Gagahan, Gacolan, dan lainnya. Itu saja masih bisa kita bedah lagi sehingga bisa bervariasi," katanya.

Ia menyebut setiap jenis topeng itu dapat dikembangkan menjadi sebuah sajian tari yang diciptakan berdasarkan karakternya. "Misalnya, Topeng Jangkrik Genggong, berbeda karakternya dengan Buta Cakil, atau jenis gagahan lainnya dan itu berpotensi memiliki gerak tari sendiri," ujarnya.

Terkait dengan hal itu, dirinya berharap adanya kerja sama yang intens dari berbagai pihak untuk melakukan kajian lebih mendalam mengenai karakter, sejarah, dan teknis pembuatan topeng-topeng tersebut yang diperlukan untuk membuat koreografi tarian topeng yang dimaksud. "Meski sudah ada literaturnya dan pakemnya, perlu kita kaji lagi lebih mendalam untuk keperluan tari. Dengan demikian, Wonosobo akan memiliki sajian kesenian tari yang demikian banyak," katanya.

Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo menyambut baik adanya pembinaan atraksi budaya di wilayahnya karena pembinaan tersebut merupakan langkah baik dalam upaya mendongkrak potensi pariwisata di kabupaten setempat. "Kami mengapresiasi acara kerja sama antara Disporapar Jawa Tengah dan segenap jajaran muspida Wonosobo. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat rutin digelar setiap tahun," ujarnya.

Agus menilai pembinaan tersebut merupakan embrio awal untuk menumbuhkan potensi wisata di Kabupaten Wonosobo, termasuk juga Carica yang merupakan tanaman khas setempat. Dirinya ingin banyak potensi wisata dan budaya di daerah lainnya juga dapat diangkat sehingga memberikan daya tarik lainnya di Wonosobo.

"Masih banyak tempat wisata dan budaya yang bisa diangkat. Carica merupakan salah satu yang menjadi khas, tadi dibuatkan Sendratari Carica. Selain itu juga topeng, banyaknya topeng di Wonosobo juga berpotensi besar bagi atraksi kesenian tradisi," katanya. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya