Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan sebanyak 12 ribu ton buah naga dari Pulau Dewata terancam mengalami gagal ekspor ke Tiongkok akibat wabah virus korona di Negeri Tirai Bambu itu.
"Padahal sebelumnya dari pihak Karantina sudah ok, sudah melihat kebun-kebun petani kita dan dinyatakan bagus. Saat itu dikatakan tinggal cari waktu untuk ekspor," kata Wisnuardhana, di Denpasar, Jumat (7/2).
Selama ini, rata-rata volume ekspor buah naga ke Tiongkok yang dihasilkan para petani dari daerah Bulian, Kabupaten Buleleng mencapai 12 ribu ton per tahun.
Selain buah naga, lanjut Wisnuardhana, manggis juga merupakan buah dari Bali yang volume ekspor ke Tiongkok cukup tinggi yakni mencapai 9.000 ton per tahun.
Oleh karena ekspor ke Tiongkok dihentikan, pihaknya menyarankan petani untuk menjual ke pasar lokal ataupun dijual antarpulau karena saat ini juga sudah musim panen.
Harga jualnya, kata Wisnuardhana, sudah tentu lebih murah, karena kalau ekspor itu harganya bisa mencapai 10 kali lipat.
"Para petani kita ya menangis dengan kondisi ini. Tetapi mau bagaimana, ini keadaan 'force majeure'. Mudah-mudahan bisa segera selesai wabah korona ini, sehingga ekspor produk pertanian ke Tiongkok bisa kembali pulih." (Ant/OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved