Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SEKITAR 2% atau 3,5 ton dari total volume sampah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merupakan plastik. Namun, sampah-sampah plastik itu tidak semuanya dibuang ke TPAS karena terlebih dulu sudah dipilah-pilah masyarakat. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur, Sumarna, mengatakan rata-rata volume sampah yang dibuang ke TPAS Pasirsembung mencapai 173 ton. Dari total volume sampah itu, yang dikategorikan plastik relatif cukup sedikit.
"Perkiraan kami hanya sekitar 2% (sampah plastik). Itu juga tak semuanya dibuang ke TPA karena sudah dipilah terlebih dahulu," kata Sumarna kepada Media Indonesia, Jumat (7/2).
Sumarna menuturkan belum ada regulasi mengikat berkaitan dengan pengurangan sampah. Sekarang masih sebatas imbauan dalam bentuk surat edaran yang dikeluarkan ari Plt Bupati Cianjur menyangkut pengurangan kantong plastik.
"Imbauan ini juga masih terbatas untuk kalangan dinas dan instansi serta toko-toko ritel. Pengurangan kantong plastik ini misalnya pada setiap rapat, diimbau tak menggunakan air mineral kemasan, tapi diupayakan memanfaatkan gelas atau cangkir untuk minum. Pun untuk makanan ringan, idealnya menggunakan kemasan dari daun atau sejenisnya," beber Sumarna.
Sumarna tak memungkiri, relatif cukup sulit menerapkan aturan larangan penggunaan plastik di Kabupaten Cianjur. Sebab, ketergantungan terhadap kantong berbahan plastik masih relatif tinggi.
"Kita tak bisa melarang, tapi sebatas mengimbau," ungkapnya.
Sumarna mengaku bukan perkara mudah mengubah kebiasaan tak memilah sampah yang dibuang masyarakat, khususnya di tingkat rumah tangga. Karena itu, DLH saat ini lebih memokuskan diri menggenjot peningkatan kebersihan lingkungan.
"Kalau di TPA, pemilahan sampah itu banyak dilakukan pemulung. Keberadaan mereka cukup membantu memisahkan sampah," ungkapnya.
baca juga: Polisi masih Sembunyikan Identitas Simpatisan MIT Ditangkap
Beberapa sampah yang tidak digunakan akan diurug di areal TPA Pasirsembung. Pada akhirnya Sumarna mengharapkan peran bank sampah dan TPS 3R.
"Termasuk juga masyarakat yang dibutuhkan membentuk kebiasaan memilah sampah," tandasnya. (OL-3)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved