Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemkot Medan Revitalisasi Danau Martubung

Yoseph Pencawan
23/1/2020 10:45
Pemkot Medan Revitalisasi Danau Martubung
Proses revitalisasi Danau Martubung, Kota Medan sudah dimulai dengan pengerukan dan pengorekan danau.(MI/Yoseph Pencawan )

PEMERINTAH Kota Medan mulai merevitalisasi Danau Martubung untuk menjadikannya sebagai daerah  resapan air dan kawasan wisata. Plt. Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, saat ini pemkot sedang melakukan pengorekan Danau Martubung yang berada di Perumahan Griya Martubung, Jalan Tangguk Raya, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan. Pengorekan sudah dimulai sejak tiga hari lalu.

"Selain mengembalikan fungsinya  sebagai kawasan resapan air, pengorekan ini juga sebagai bagian dari upaya kami menjadikan danau buatan ini sebagai kawasan wisata," paparnya, Kamis (23/1).

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut Dinas Pekerjaan Umum menurunkan satu unit alat berat long AMP, dan satu ampibhi excavator dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Akhyar menjelaskan, Danau Martubung memiliki luas sekitar 10 hektare dan dari luas itu sekitar 8 hektare di antaranya merupakan kawasan resapan air. Namun saat ini seluruh permukaannya dipenuhi eceng gondok dan sampah.

Danau ini sebenarnya merupakan fasilitas umum dan fasilitas sosial Perumahan Griya Martubung. Namun pada tahun 2018, PT Perumnas, selaku pemilik Perumahan Griya Martubung, telah menyerahkan pengelolaannya kepada Pemkot Medan. Pengorekan itu adalah tahap awal merevitalisasi Danau Martubung. Pengorekan diyakini dapat mengembalikan fungsi hydrologis danau sehingga dapat menampung  sekitar 80.000 meter kubik air.

baca juga: Runway Diperpanjang, Bandara Ngloram Bisa Didarati Pesawat Boeing

Dijadwalkan, pengorekan akan memakan waktu dua bulan. Adapun eceng gondok yang dibersihkan dari permukaan danau akan dikelola menjadi kompos. Ide itu muncul karena adanya seorang warga yang memiliki alat untuk mengelola enceng gondok menjadi kompos. Selama ini ia hanya dapat mengambil eceng gondong yang berada di pinggiran danau karena tidak memiliki peralatan pendukung untuk menjangkau ke tengah.(0L-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik