Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
BENCANA banjir dan longsor masih mengintai Provinsi Sumatra Selatan. Terutama di musim penghujan, potensi bencana tersebut diprediksi akan lebih sering terjadi. Apalagi Sumsel memiliki geografis yang beragam, mulai dataran rendah dan dataran tinggi yang rentan terjadi berbagai bencana.
Karena itu, Pemprov Sumsel sudah melakukan upaya sedini mungkin untuk mengantisipasi berbagai bencana di Sumsel. Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah mengatakan potensi terjadinya bencana di wilayahnya sangat besar, apalagi di musim penghujan.
"Personil penanganan bencana sudah kita siapkan. Bukan hanya BPBD Sumsel, kami bersama Polri, TNI, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum bersama-sama telah menyiapkan semua sumber daya manusia dan peralatan dalam penanggulangan bencana di Sumsel," kata Iriansyah, Rabu (15/1).
Para personil penanganan bencana sebanyak 1.000 orang itu akan bekerja dan siaga selama 24 jam.
"Kita tidak tahu kapan bencana akan datang, di Sumsel sangat berpotensi terjadinya banjir bandang dan tanah longsor," kata dia.
Iriansyah menuturkan saat ini pihaknya telah memetakan daerah rawan longsor seperti Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, dan OKU Selatan. Sedangkan daerah rawan banjir Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Pali, Banyuasin, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Kota Palembang.
"Beberapa daerah seperti Kabupaten Lahat, Empat Lawang, Musi Rawas, Pali sudah menaikan status siaga bencana. Sedangkan daerah lainnya akan segera menyusul menaikkan status siaga bencana," jelasnya.
Pemprov Sumatra Selatan telah mengaktifkan kembali masyarakat tanggap darurat bencana. Peran masyarakat dan relawan itu akan digerakkan kembali seperti membantu dalam penanganan karhutla.
baca juga: Antisipasi Banjir, Bupati Lamongan Cek Tanggul
Sementara itu, Kasi Informasi dan Observasi BMKG SMB II Bambang Benny Setiadji mengatakan, pihaknya memprediksi hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi di Sumsel. Adapun wilayah yang berpotensi mengalami genangan/banjir, banjir bandang dan tanah longsor yakni Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, dan Kabupaten Muara Enim. (OL-3)
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) segera menetapkan status siaga bencana setelah Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari lebih dulu mengumumkan status siaga.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto meminta seluruh kabupaten dan kota siaga bencana akibat curah hujan yang tinggi.
Masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, khususnya di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dampak hujan lebat.
Kepala BPBD Tangsel Sutang Suprianto menyebut salah satu Langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
Ajang IFRC ke-21 ini berlangsung pada 22-30 Oktober dan diikuti 26 tim rescue dari seluruh Indonesia sekaligus menjadikan kompetisi IFRC terbesar dan paling meriah sepanjang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved