Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kerugian Akibat Bencana Bertambah

Cikwan Suwandi
07/1/2020 07:40
Kerugian Akibat Bencana Bertambah
Banjir merendam rumah warga di Desa Karangligar, Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020).(ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww)

KEMARIN, Obeh mengomel sepanjang hari. Sudah beberapa kali, Sungai Cibeet meluap dan menyebabkan tanah longsor di sekitar tempat tinggalnya di Dusun Mujiah, Desa Mekarmulya, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.

"Ratusan warga terisolasi karena akses jalan antardesa tertutup tanah longsor. Untuk keluar desa, kami harus menerobos kebun-kebun warga," ujar Obeh, kemarin.

Yang membuat kesal Obeh, kejadian tanah longsor ini bukan untuk pertama kalinya terjadi. Sudah sering. Untuk membuat akses jalan baru, warga harus bergotong royong melakukannya.

Sekretaris Desa Mekarmulya Yusuf Tonjiri menambahkan, untuk menghindari luapan sungai, tanggul harus diperkuat. "Tanah longsor di bibir Sungai Cibeet telah membuat jalan harus dipindah sebanyak lima kali dan 40 rumah menjadi korban."

Ancaman akibat pergerakan tanah di musim hujan juga terjadi di Kampung Cibadak, Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur. Sebanyak 30 rumah terancam.

"Hujan sudah membuat pergerakan tanah sawah di areal seluas 50 meter persegi dengan lebar rekahan mencapai 30 meter. Warga sudah diminta untuk waspada jika hujan datang," tutur Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana M Irfan Sofyan.

Jawa Tengah

Kemarin, bencana tanah longsor juga sudah terjadi di Kabupaten Kudus dan Pati, Jawa Tengah. Di Kudus, tanah longsor terjadi di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog. Tidak berselang lama, kejadian serupa terjadi di ruas Jalan Pengonan-Gunungwungkal, Pati.

"Tebing setinggi 6 meter dan panjang 10 meter longsor menutup jalan penghubung antardesa. Warga tidak bisa melakukan perjalanan ke desa sebelah," ujar Kepala Desa Pangonan, Sudadi.

Di Rahtawu, tanah longsor terjadi pada talut rumah sepanjang 13 meter dan tinggi 5 meter. "Hujan lebat terus mengguyur kawasan ini sehingga fondasi bangunan yang tidak kuat mengalami longsor," ungkap Kepala Plh BPBD Kudus, Bergas Catur.

Masih di Jawa Tengah, banjir lumpur terjadi di dua titik jalan nasional jalur selatan, yakni di Cimanggu dan Majenang, Kabupaten Cilacap. Sebelumnya, pada Minggu (5/1) sore, banjir lumpur juga terjadi di tiga titik jalan nasional, yaitu dua titik di Padangjaya dan satu titik di Rejodadi.

"BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, dan Perhutani sepakat memperbaiki drainase dan menyiagakan alat berat guna menanggulangi kejadian serupa," tutur Kepala Plh BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy.

Di Banjarnegara, tebing setinggi 20 meter menimbun jalan di Desa Beji, Kecamatan Pandanarum. BPBD pun bekerja keras untuk menyingkirkan tanah longsor sehingga jalan bisa digunakan warga.

Sementara itu, di Sumatra Selatan, tanah longsor yang menyebabkan jalan lintas Kabupaten Lahat-Kota Pagaralam terputus, kemarin sudah bisa digunakan kendaraan bermotor kembali. "Material tanah longsor yang menutupi jalan bisa dibersihkan," ungkap Kepala Satlantas Polres Lahat Ajun Komisaris Rio Artha Luwik.

Bencana juga mulai mengusik warga di Kalimantan Selatan. Ratusan rumah di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, direndam banjir setelah hujan deras datang.

"Sejak awal tahun, Kalimantan Selatan dalam status darurat siaga bencana banjir. Kami sudah membentuk satgas banjir di setiap kabupaten dan kota untuk menanggulangi bencana ini," kata Kepala BPBD Wahyuddin Ujud.

Bencana lain berupa ombak tinggi juga melumpuhkan aktivitas pelayaran antarpulau di Nusa Tenggara Timur. Seluruh armada perairan, yakni kapal penyeberangan dan kapal nelayan, berlindung di sejumlah pelabuhan. (BB/BK/AS/LD/DY/PO/MR/DW/PT/HS/RF/HT/DG/JL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya